tirto.id - Pemerintah dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 membuka formasi khusus salah satunya untuk pendaftar diaspora. Menteri PANRB Syafruddin menjelaskan kebutuhan formasi untuk pelamar tersebut.
Mantan Wakapolri ini mengatakan, pelamar diaspora dialokasikan untuk formasi jabatan tertentu. Rekrutmen ini merupakan formasi khusus yang dibuka pertama kali tahun 2018 ini.
"Terkait dengan pelamar diaspora, dialokasikan untuk formasi jabatan peneliti, dosen, dan perekayasa," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi laman Kemenpan, Kamis (6/9/2018).
Syafruddin menambahkan, formasi tersebut memiliki syarat pelamar dari lulusan Strata 2. Namun, khusus untuk perekayasa, jabatan ini dapat dilamar dari lulusan Strata 1.
Selain diaspora, pemerintah juga menetapkan formasi khusus lainnya dalam penerimaan CPNS 2018. Formasi tersebut yaitu putra/putri lulusan terbaik (cumlaude), penyandang disabilitas, putra/putri Papua dan Papua Barat, olahragawan berprestasi internasional, serta tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.
Lebih lanjut, Syafruddin menjelaskan bahwa ada tiga tahapan seleksi pelamar CPNS 2018, yakni administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"Untuk dapat mengikuti seleksi lanjutan, pelamar harus lolos seleksi administrasi," tambah Syafruddin.
Adapun jadwal pendataran CPNS 2018 diperkirakan pada tanggal 16-20 September mendatang yang dibuka untuk 238.015 tenaga CPNS di tingkat daerah (186.744) dan pusat (51.271).
Jadwal ini akan dimulai dengan tahap pengumuman, pendaftaran, dan verifikasi administrasi yang dilakukan pada minggu kedua September sampai dengan minggu kedua Oktober 2018.
Berikutnya, tahap pelaksanaan SKD dan SKB yang dilakukan pada minggu ketiga Oktober 2018. Pengumuman kelulusan sendiri pada minggu keempat November 2018, sedangkan tahap pemberkasan dimulai pada bulan Desember 2018.
Terakhir, Syafruddin meminta masyarakat memantau rekrutmen CPNS ini hanya melalui laman menpan.go.id dan sscn.bkn.go.id. Ia juga mengimbau agar tak mudah percaya terhadap pihak-pihak yang menjanjikan dapat masuk menjadi CPNS.
"Jadi jangan percaya kalau ada pihak-pihak yang menawarkan jasa bisa meluluskan seseorang dengan imbalan sejumlah uang," pungkasnya.