tirto.id - Pertumbuhan kredit konsumer Bank Mandiri selama tahun 2019 tercatat mengalami perlambatan.
Sepanjang tahun lalu, kredit konsumer hanya mampu tumbuh 10,7 persen atau lebih rendah dari tahun 2018 yang sempat tumbuh 12,4 persen.
Direktur Consumer & Retail Transaction Mandiri Hery Gunardi mengatakan, rendahnya capaian ini salah satunya disebabkan menjamurnya fintechlending.
“Fintech ikut juga memakan pangsa pasar kredit. Digital loan,” tutur Hery dalam paparan kinerja tahun 2019 di kantornya, Jumat (24/1/2020).
Meski demikian, ia bilang, perlambatan kredit konsumer itu terutama disebabkan oleh menurunnya konsumsi rumah tangga yang berimbas pada rendahnya tingkat pembiayaan kebutuhan primer masyarakat.
“Sepanjang 2019 kredit konsumer melambat. Itu kenapa? Household consumption menurun. Berdampak pada penjualan properti dan otomotif,” ucapnya.
Kondisi yang dialami Mandiri menurut Hery juga terlihat dari data-data yang dirilis oleh sejumlah asosiasi.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), misalnya, mencatat penurunan penjualan kendaraan bermotor hingga 12 persen di tahun lalu.
Dari penjualan yang semula bisa menyentuh 1 juta unit per tahun, capaian Gaikindo tahun 2019 kemarin berada di kisaran 866 ribu unit. “Ini demand tidak terlalu optimal,” ucap Hery.
Lalu dari sisi kredit perumahan atau mortgage, pertumbuhan per kuartal III 2019 hanya mencapai 9,9 persen, ,elambat dari pertumbuhan 2018 yang masih menyentuh 13,2 persen.
“Ini ada perlambatan permintaan dan kredit turun,” ucap Hery.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana