tirto.id - Mahershala Ali memenangi Oscar pertamanya untuk perannya sebagai pendukung dalam "Moonlight" mengawali keragaman di Academy Awards ke-89.
Ali (43), yang berperan sebagai mentor untuk anak lelaki berkulit hitam dalam "Moonlight," adalah satu dari tujuh aktor berkulit berwarna yang masuk nominasi Oscar tahun ini. Ia bersama dengan para pemeran dalam beragam film, dari matematikawan perempuan genius Afrika-Amerika ("Hidden Figures") sampai pernikahan antar-ras ("Loving") dan film tentang penahanan orang berkulit hitam di masyarakat Amerika Serikat modern ("13th").
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan aktris Meryl Streep juga masuk panggung utama di malam industri film itu saat pemandu acara Jimmy Kimmel melontarkan sambutan politis setelah musim penghargaan yang berawal dengan oposisi selebritas terhadap Trump.
"Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump. Ingat tahun lalu ketika sepertinya Oscar rasis?" sindir Kimmel, sepertinya merujuk pada kebijakan imigrasi Trump dan penerapan larangan warga dari tujuh negara dengan mayoritas penduduk Muslim masuk ke Amerika Serikat.
Streep (67) mendapat penghormatan dari hadirin, mereka berdiri dan bertepuk tangan ketika Kimmel mengenang bagaimana Trump mencemooh sang aktris setelah dia menyerangnya di upacara Golden Globes pada Januari.
"Meryl Streep ada dalam lebih dari 50 film dalam karirnya yang loyo," sindir Kimmel saat Streep, peraih tiga Oscar, bergerak di kursinya, seperti diberitakan Antara.
Sementara di tempat lain, sutradara Iran yang masuk nominasi Oscar, Asghar Farhadi, memboikot Oscar pada Senin ini karena larangan perjalanan Trump.
Sutradara dari lima film berbahasa asing yang masuk nominasi Oscar itu pada Jumat mencela apa yang mereka sebut sebagai "iklim fanatisme dan nasionalisme" di Amerika Serikat dan tempat lain.
Hanya beberapa menit setelah acara Academy Awards ke-89 dimulai, sindiran terhadap Donald Trump mulai terdengar.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump. Ingat tahun lalu ketika tampaknya Oscar rasis? Itu sudah tidak ada, berkat dia," kata tuan rumah Jimmy Kimmel.
Iklim politik diperkirakan akan terasa kuat pada acara tersebut sebagaimana banyak selebriti telah menggunakan musim penghargaan tahun ini untuk mengungkapkan keprihatinan dan kritik mereka terhadap kebijakan Trump.
Kimmel menggebrak monolognya dengan mengatakan, "Siaran ini ditonton jutaan orang Amerika dan di seluruh dunia, 225 negara sekarang membenci kami, dan saya pikir itu adalah yang menakjubkan."
Ketika berbicara tentang Meryl Streep, Kimmel membuat semua orang mengangguk atas komentar "berlebihan" Trump kepada bintang film terkenal itu.
Kimmel kemudian juga berkomentar tentang media yang disebut Trump fake news media.
"Jika Anda dari CNN atau LA atau The New York Times, jika Anda bekerja dengan kata 'Times' di dalamnya, bahkan seperti Medieval Times, saya ingin meminta Anda untuk meninggalkan gedung ini sekarang, oke?," kata dia bercanda.
"Kami tidak memiliki toleransi terhadap berita palsu. Kami suka kulit coklat karena berjemur yang palsu, tapi tidak untuk berita palsu," sambung dia.
Trump diperkirakan tidak akan memperhatikan Oscar karena dia akan menghadiri Governor's Ball, sekretaris pres Gedung Putih Seas Spicer mengatakan sebelumnya. Menurut The Hollywood Reporter, dalam beberapa tahun terakhir Trump tidak suka menyaksikan acara Oscar dan bercuit tentang hal itu di akun Twitter-nya.
Kimmel membuat lelucon, Trump sepertinya akan bercuit tentang acara tersebut besok "saat buang air besar pukul 5 pagi."
Sejumlah politisi partai Republik dan pendukung Trump mengatakan di sosial media bahwa mereka tidak akan menonton Oscar karena mereka memperkirakan bahwa acara tersebut tidak lebih dari ungkapan sindiran terhadap Trump. Beberapa dari mereka menggunakan hastag #NoOscarsForMe.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri