tirto.id - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, menyebut Juventus akan menolak gelar juara Liga Italia Serie A 2019/2020 jika kompetisi dihentikan lebih cepat karena pandemi Corona atau COVID-19.
Hingga pekan 26 sebelum Serie A ditangguhkan, Juventus berada di puncak klasemen dengan 63 poin, unggul 1 poin dari Lazio di posisi kedua. Namun, Serie A 2019/2020 diragukan bisa tuntas hingga akhir musim kendati FIGC masih berusaha mencari solusi lain.
"Saya pikir membatalkan musim ini akan menjadi keputusan yang rumit. Juventus sendiri menegaskan tidak mau menerima trofi juara Serie A jika tidak benar-benar memenangi liga," ungkap Gravina kepada Gazetta dello Sports, Jumat (3/4/2020).
FIGC tidak ingin mengorbankan musim depan untuk menyelamatkan musim ini. Dengan begitu, opsi Liga Italia 2019/2020 dihentikan lebih cepat sebenarnya masih terbuka meskipun menjadi pilihan terakhir.
"Prioritas utama kami adalah menyelesaikan musim ini. Namun, saya tidak ingin mengambil risiko dengan mengorbankan musim lain demi musim ini," tutur Gravina.
Persaingan memperebutkan scudetto Serie A 2019/2020 sangat ketat. Maka, tidak adil jika kompetisi dihentikan dan menunjuk salah satu tim untuk menjadi juara.
Semula, FIGC ingin menggulirkan kembali kompetisi paling cepat pada Mei 2020. Namun, melihat situasi di Italia saat ini, keinginan itu cukup sulit direalisasikan dan terpaksa mundur lagi.
Di sisi lain, ada beberapa klub Serie A yang menyatakan tidak mau melanjutkan kompetisi di tengah situasi yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah Brescia yang menegaskan bakal mundur jika kompetisi tetap dilanjutkan.
"Tidak masuk akal tetap melanjutkan musim ini. Kondisi tim saat ini sudah tidak seperti sebelumnya. Ditambah para pemain akan bermain di tengah risiko kesehatan yang bisa mengancam mereka," tandas Presiden Brescia, Massimo Cellino, dikutip dariESPN.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya