tirto.id - Amerika Serikat tengah dirundung ancaman teror pada akhir pekan lalu. Dua bom meledak dalam waktu yang berdekatan di dua tempat yang berbeda. Sebuah bom pipa meledak di New Jersey, sementara ledakan yang lain melukai 29 orang di New York, Sabtu (17/9/2016) malam waktu setempat.
Bom yang meledak di New Jersey itu ditengarai menyasar kegiatan amal lomba lari untuk menghimpun dana bagi para veteran. Beruntung, tidak ada satupun korban luka dalam kejadian tersebut. Para penyidik tengah menyelidiki kemungkinan kaitan serangan ini dengan aksi terorisme.
Bom pipa itu meledak di tong sampah sekitar 30 menit dari jadwal mulainya kegiatan amal tersebut, yang kebetulan tertunda, di Seaside Parl, sekitar 129 km dari Kota New York.
Tidak ada kerusakan yang diakibatkan bom pipa ini, juga tidak ada pelari dan pejalan kaki yang berada di dekat situs ledakan yang terjadi pada pukul 9.30 pagi waktu setempat itu.
Pihak berwenang mengatakan, tidak ada seorang pun yang terluka akibat serangan bom ini.
Kendati demikian, ledakan ini membangkitkan lagi ketakutan pada ledakan bom Maraton Boston pada 2013 yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang.
Satuan tugas bersama terorisme FBI memimpin penyelidikan atas bom ini. Mereka menanyai sebanyak mungkin orang yang bisa mengarahkan pada penangkapan pelaku pemboman.
Lomba lari yang dinamai Seaside Semper Five 5K itu seketika dibatalkan, sedangkan para penghuni blok dekat situs ledakan diungsikan demi mencari bahan peledak lainnya, demikian seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan tidak ada indikasi serangan bom yang terjadi di kota tersebut berkaitan dengan terorisme internasional.
Namun demikian, di tempat kejadian perkara, para penyidik terus menyelidiki ledakan ini.
Para penyidik FBI telah mempelajari sisa bom serta perangkat yang tidak meledak yang ditemukan empat blok dari tempat kejadian perkara, dan juga ledakan lainnya yang terjadi sekitar 130 km di New Jersey untuk melihat kemungkinan adanya keterkaitan.
Belum ada kelompok terorisme internasional yang bertanggungjawab atas serangan ini.
"Ini baru penyelidikan awal," kata Cuomo menegaskan apa yang sudah disampaikan Wali Kota New York Bill de Blasio beberapa jam setelah ledakan.
"Bom yang meledak di New York jelas merupakan tindakan terorisme, tetapi ini tidak ada kaitannya dengan terorisme internasional. Dalam kata lain kami tidak menemukan kaitan dengan ISIS dan lain-lain," kata Cuomo.
Mengingat para pemimpin dunia akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB, sekitar 1.000 anggota polisi dan Garda Nasional tambahan diterjunkan di New York. Mereka berpatroli di jalur-jalur transportasi publik, kata Cuomo.
Para kepala negara dan pemerintahan seluruh dunia akan bergantian berpidato dalam pertemuan enam hari di PBB di New York mulai Selasa waktu AS nanti, demikian seperti dikutip dari Reuters.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara