Menuju konten utama

Fakta & Penyebab Bentrok Protes Pro-LGBT, Anti-LGBT California

Berikut adalah fakta dan penyebab bentrok protes pro-LGBT dan anti-LGBT di California.

Fakta & Penyebab Bentrok Protes Pro-LGBT, Anti-LGBT California
Ilustrasi LGBT. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Protes kelompok pro-LGBT dan anti LGBT menyebabkan kericuhan dan saling bentrok di Glendale, California, AS jelang penetapan Juni sebagai bulan Pride LGBTQ+.

Seperti dikutip The Guardian, bentrok antar kelompok pro-LGBT dan anti LGBT itu terjadi pada hari Selasa, 6 Juni 2023, ketika dewan sekolah di Los Angeles mengadakan pertemuan terkait penetapan Juni sebagai bulan Pride oleh komunitas LGBTQ+.

Dari rekaman video yang tersebar, pihak aparat kepolisian sebenarnya berada di tengah-tengah kerumunan massa pro dan anti LGBT.

Namun, kedua kelompok tetap saja saling pukul, tendang, dan dorong hingga mengakibatkan sejumlah pengunjuk rasa berjatuhan. Polisi tampak berusaha melerai kedua kubu.

Kronologi Bentrok Pro-LGBT dan Anti LGBT di California

Dewan sekolah di Glendale, California, sedang mengadakan pertemuan untuk mendengarkan pendapat publik terkait rencana penetapan Juni sebagai bulan Pride LGBTQ+.

Dalam agenda rapat itu, dewan sekolah akan mengambil tindakan atas resolusi yang menyatakan Juni sebagai bulan kebanggaan LGBTQ+.

Sejumlah orang tua, siswa, dan masyarakat umum pun diberikan waktu untuk menyampaikan pendapatnya. Beberapa di antaranya mendorong adanya inklusi dan rasa saling menghormati. Di lain sisi, banyak juga yang menyatakan keprihatinan atas indoktrinasi tersebut.

Akan tetapi, kekacauan justru terjadi di luar gedung sekolah. Dua kelompok massa yang berseberangan, terdiri dari pro-LGBT dan anti LGBT justru terlibat bentrok.

Mereka terlibat aksi dorong, tendang, hingga saling melempar pukulan. Menurut laporan CNN, tiga orang ditangkap oleh pihak kepolisian pasca-insiden perkelahian itu.

Polisi berdalih, pengunjuk rasa melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan bisa menimbulkan risiko keselamatan publik.

"Meskipun polisi berusaha meredakan situasi, setidaknya tiga orang ditangkap atas berbagai tuduhan, termasuk penggunaan semprotan merica yang melanggar hukum dan dengan sengaja menghalangi petugas yang sedang menjalankan tugas," tulis pernyataan resmi pihak kepolisian.

Polisi menambahkan, sejumlah upaya untuk meredakan situasi masih gagal dilakukan, hingga akhirnya polisi mengeluarkan perintah pembubaran terhadap kelompok pengunjuk rasa pada pukul 18.00 waktu setempat, usai dianggap melampaui batas terakhir melakukan unjuk rasa.

"Departemen Kepolisian Glendale belum mengidentifikasi kelompok atau individu yang terkait aksi protes tersebut," lanjut mereka.

Kejadian bentrok antar kelompok pengunjuk rasa pro-LGBT dan anti LGBT itu sontak menarik perhatian sejumlah pejabat AS.

Adam Schiff, anggota Kongres Partai Demokrat yang mewakili wilayah Glendale langsung bereaksi. Dia mengutuk keras tindakan terhadap komunitas LGBTQ yang dianggap mengerikan.

Dalam twitnya, Adam Schiff menuliskan "Kami tidak akan meminta maaf karena telah merayakan kekuatan dan keragaman komunitas LGBTQ kami."

Gubernur California, Gavin Newson dalam pernyataannya turut memuji sikap distrik Glendale lantaran wilayah tersebut melawan kampanye terhadap kebencian.

"Di California, kami merayakan keindahan pluralisme-bagaimana komunitas, warisan, dan identitas kami yang beragam menjadi satu dan bersama-sama membuat kami utuh," ucap Newson.

"Glendale mewakili komitmen ini, tetapi kebencian yang kita lihat di layar tadi malam tidak. Apa yang seharusnya menjadi pemungutan suara rutin, hanya untuk mengakui Bulan Pride selama empat tahun berturut-turut, justru berubah menjadi kekerasan," tegas politisi asal Partai Demokrat itu.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto