Menuju konten utama

Fakta-fakta Korea Utara Gagal Luncurkan Satelit Spy & Kronologi

Berikut kronologi dan fakta-fakta Korea Utara gagal meluncurkan satelit spy.

Fakta-fakta Korea Utara Gagal Luncurkan Satelit Spy & Kronologi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memantau uji coba "motor bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi" di tempat peluncuran rudal Sohae Korea Utara Kamis, 15 Desember 2022. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

tirto.id - Roket yang membawa satelit mata-mata milik Korea Utara, Chollima-1 mengalami kegagalan dalam misi peluncuran pada hari Selasa, 30 Mei 2023. Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sepakat mengutuk keras insiden ini.

Seperti diberitakan Reuters pada Rabu, (31/5), pemerintah Korea Utara mengakui kegagalan peluncuran satelit militer Malligyong-1 yang dipasang pada satelit Chollima-1.

Peluncuran ini termasuk yang keenam kali dilakukan sejak tahun 2016 silam. Menurut rencana awal, Chollima-1 seharusnya sudah berada di orbit dan menjadi satelit mata-mata pertama Korut.

Militer Korea Selatan lantas menemukan sejumlah puing-puing dari roket tersebut. Kepala Staf Gabungan Korsel mengungkapkan pihaknya juga sedang melakukan operasi untuk mencari bagian lain yang tersisa dari sistem peluncur tersebut.

Menyikapi insiden ini, para pejabat Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan lantas melakukan pembicaraan via telepon. Mereka sepakat untuk mengutuk keras peluncuran roket yang dilakukan Korut.

"Ketiga negara akan tetap waspada dengan kewaspadaan yang tinggi," bunyi pernyataan resmi ketiga negara.

Kronologi Korea Utara Gagal Luncurkan Spy Satellite

Menurut laporan KCNA (Korean Central News Agency) pada Rabu (31/5), NADA (National Aerospace Development Administration) atau Badan Pengembangan Kedirgantaraan Nasional Korea Utara meluncurkan satelit pengintai militer Malligyong-1. Satelit ini dipasangkan pada roket tipe terbaru, Chollima-1.

Peluncuran ini dilakukan di Pusat Peluncuran Satelit Sohae, Cholsan, Phyongan Utara, pada pukul 6.27 waktu setempat sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Terkait kegagalan peluncuran roket Chollima-1, juru bicara NADA menyebutkan bahwa hal ini dipicu karena rendahnya tingkat keandalan dan stabilitas sistem mesin tipe baru yang diterapkan pada roket pembawa "Chollima-1".

Selain itu, jenis bahan bakar yang digunakan juga tidak stabil. Oleh karena itu, para ilmuwan, teknisi dan ahli terkait akan mulai melakukan penyelidikan demi menemukan penyebab kegagalan peluncuran ini.

Fakta-fakta Gagalnya Peluncuran Satelit Mata-mata Korut

  • Satelit Mata-mata Korut Jatuh di Laut Barat Korea

Satelit mata-mata Korut, Cheollima-1 jatuh ke laut setelah diluncurkan pada hari Rabu, (31/5).

Menurut keterangan Al-Jazeera, lokasi jatuhnya Cheollima-1 ini berada di Laut Barat Korea karena tidak bekerjanya 2 mesin ketika terbang dalam kondisi secara normal.

  • Lokasi Jatuhnya Roket Korut

Lokasi jatuhnya roket Korut itu terletak di antara zona ekonomi eksklusif Cina dan Korea Selatan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya benda silinder besar yang ditandai dengan pelampung.

  • Militer Korsel Deteksi Sejak Selasa, 30 Mei

Peluncurkan satelit mata-mata Korut, Cheollima-1 sempat menimbulkan peringatan dini di Korsel dan Jepang.

JCS (Joint Chiefs of Staff) atau Kepala Staf Gabungan Korsel menyebutkan, telah mendeteksi peluncuran satelit Korut pada Selasa (30/5) pagi hari pukul 6.29 waktu setempat , hingga menimbulkan peringatan dini dan sudah dicabut.

  • Diakibatkan Mesin Tidak Stabil dan Sistem Bahan Bakar

The Guardian memberitakan, kegagalan peluncuran roket untuk satelit Chollima-1 karena ketidakstabilan mesin dan sistem bahan bakar yang salah.

Saat ini, para pejabat setempat masih berusaha mencari kesalahan yang menyebabkan sistem roket tidak berjalan.

  • Militer Korsel Temukan Bagian Roket

Militer Korsel telah menemukan benda yang diduga bagian dari roket yang jatuh di perairan 200 km (124 mil) sebelah barat Pulau Eocheongdo di barat daya.

Kementerian Pertahanan Korsel lantas merilis foto-foto berupa silinder logam berwarna putih yang digambarkan sebagai bagian roket tersebut.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto