tirto.id - Korea Utara meluncurkan 2 rudal dari kapal selam Yongung 8.24 pada Minggu, 12 Maret 2023. Peluncuran misil dengan daya jelajah sejauh 1.500 kilometer atau 932 mil itu ditengarai sebagai wujud protes atas digelarnya latihan militer bersama antara Korea Selatan dan AS.
Seperti disampaikan KNCA (Korean Central News Agency) dikutip AP News, rudal Korut itu disebut sebagai senjata strategis, sekaligus menandai niat Korea Utara untuk mempersenjatai rudal jelajahnya dengan hulu ledak nuklir.
Pada saat peluncuran, rudal Korut terbang selama lebih dari 2 jam dan mampu mencapai target sejauh 1.500 kilometer atau 930 mil dan dilepaskan dari kapal selam Yongung 8.24.
Menurut keterangan yang sama, Korut juga pernah meluncurkan rudal balistiknya pada tahun 2016 dari kapal selam yang juga diberi nama Yongung 8.24.
Korut Luncurkan Rudal, Korsel Siaga Penuh
Peluncuran rudal Korea Utara dari kapal selam ini dilakukan di tengah berlangsungnya latihan militer antara pihak Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Latihan militer Korea Selatan-AS meliputi simulasi yang disebut sebagai Freedom Shield 23 dan beberapa latihan lapangan gabungan lainnya, seperti Warrior Shield FTX.
Digelarnya latihan itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama militer kedua negara dengan menggelar operasi udara, darat, laut, ruang angkasa, siber, serta operasi sandi khusus.
Rencananya, pasukan Korsel dan AS menggelar latihan perdana selama 11 hari ke depan mulai Senin, 13 Maret 2023, dengan sandi Freedom Shield 23, sekaligus menjadi skala latihan besar-besaran untuk pertama kali sejak tahun 2017.
Menyikapi latihan besar-besaran yang dilakukan Korea Selatan dengan sekutu utamanya itu yang membuat Korea Utara panas. Pyongyang langsung merespons dengan meluncurkan rudal dari kapal selam yang disebut-sebut mampu menjangkau pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, serta wilayah AS di Guam.
Menurut laporan CNN, Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un juga pernah berujar,"setiap gerakan musuh dan mengambil tindakan balasan yang sesuai dan sangat kuat dan luar biasa terhadap setiap gerakannya yang memusuhi kami."
Terkait peluncuran rudal kapal selam Korut ini, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengungkapkan pihaknya saat ini dalam kondisi siaga penuh.
Seperti dikutip Reuters, Badan Intelijen Korsel sedang bekerja sama dengan AS untuk menganalisis secara spesifik akibat dari peluncuran rudal tersebut.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto