tirto.id - Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Pada umumnya, gejala yang muncul dimulai empat sampai enam hari setelah infeksi dan berlangsung hingga 10 hari.
Dilansir dari WebMD, gejala-gejala tersebut antara lain adalah demam tinggi secara tiba-tiba, mual, muntah, dan ruam di kulit.
Kadang-kadang, gejalanya ringan dan dapat disalahartikan sebagai flu atau infeksi virus lainnya. Anak-anak yang lebih muda dan orang-orang yang belum pernah terinfeksi sebelumnya cenderung memiliki kasus yang lebih ringan daripada orang yang lebih tua dan orang dewasa.
Gigitan nyamuk yang terinfeksi melepaskan cairan yang mengandung virus dengue. Setelah virus memasuki tubuh manusia, ia menginfeksi sel-sel kekebalan yang ada di jaringan kulit.
Meski bukan merupakan penyakit yang jarang ditemukan, nyatanya masyarakat masih mempercayai mitos-mitos yang beredar terkait demam berdarah.
Berikut adalah mitos dan fakta terkait demam berdarah dilansir dari laman Only My Health:
Mitos: Anda tidak bisa terjangkit demam berdarah dua kali
Fakta: Anda mungkin pernah mendengar dari banyak orang mengatakan bahwa sekali seseorang menderita demam berdarah sebelumnya, maka tidak ada kemungkinan dia terinfeksi lagi.
Jadi faktanya menyatakan, pasien bisa terkena demam berdarah lebih dari satu kali seumur hidup. Dengue disebarkan oleh virus dengue yang terdiri dari empat jenis. Karena itu, jika Anda terinfeksi sekali bukan berarti Anda tidak dapat tertular virus lagi.
Mitos: demam berdarah menyebar melalui kontak fisik
Fakta: studi mengatakan bahwa, demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue.
Nyamuk ini menyebarkan virus melalui menggigit orang yang terinfeksi. Jadi mitos bahwa orang yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui kontak fisik adalah sepenuhnya salah. Karena itu, demam berdarah tidak dapat disebarkan langsung dari satu orang ke orang lain.
Mitos: memakan pisang di malam hari dapat meningkatkan kemungkinan gigitan nyamuk
Fakta: Anda mungkin pernah mendengar bahwa mengkonsumsi pisang di malam hari meningkatkan kemungkinan gigitan nyamuk. Berbagai penelitian menyatakan bahwa, buah-buahan, termasuk pisang sebenarnya sudah terbukti tidak terlalu mempengaruhi gigitan nyamuk.
Mitos: nyamuk sangat tertarik pada karbondioksida dan panas tubuh
Fakta: studi menyatakan bahwa, karbondioksida dan panas tubuh adalah daya tarik utama bagi nyamuk, keringat Anda dan sekresi kulit lainnya dapat menarik lebih banyak gigitan daripada yang lain.
Pria lebih berpotensi dari wanita, orang dewasa lebih berpotensi dari anak-anak dan orang yang lebih besar lebih kecil adalah preferensi utama nyamuk.
Mitos: nyamuk Aedes aegypti lebih banyak menggigit orang di siang hari
Fakta: hal ini dibenarkan. Sangat disarankan bahwa Anda harus ekstra hati-hati jika Anda pergi keluar di pagi hari atau malam hari karena periode ini adalah waktu makan puncak untuk nyamuk ini.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani