Menuju konten utama

Fadli Zon Imbau Penjarah Museum Bagawanta Kembalikan Koleksi

Kemenbud berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta pengelola museum untuk memastikan keamanan dan perlindungan koleksi.

Fadli Zon Imbau Penjarah Museum Bagawanta Kembalikan Koleksi
Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/7/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) mengimbau massa yang menjarah koleksi Museum Bagawanta Bhari Kediri untuk dikembalikan ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI maupun pihak pengelola musem pada Sabtu (30/8/2025) malam.

“Saya menghimbau kepada pihak yang telah mengambil beberapa koleksi penting tersebut untuk segera bisa mengembalikan dan menyerahkan koleksi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI atau kepada pihak Museum Bagawanta Bari Kediri,” ungkap Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam keterangan, Senin (1/9/2025).

Fadli menegaskan bahwa museum bukan hanya ruang koleksi benda bersejarah, melainkan juga simbol memori kolektif masyarakat. Oleh karena itu, segala bentuk gangguan dan vandalisme terhadap museum adalah kerugian besar bagi bangsa.

“Kementerian Kebudayaan sangat menyesalkan insiden yang terjadi. Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta pengelola museum untuk memastikan keamanan dan perlindungan koleksi. Langkah-langkah pemulihan segera dilakukan,” ujar Fadli Zon.

Dalam insiden tersebut terdapat sejumlah koleksi yang rusak dan hilang dari Museum Bagawanta Bari Kediri. Beberapa koleksi penting yang hilang antara lain Kepala Ganesha, Koleksi Wastra (kain batik), dan buku-buku lama. Sementara itu, koleksi miniatur lumbung mengalami kerusakan parah. Beberapa koleksi lain seperti arca Bodhisatwa, dan bata berinskripsi mantra-mantra telah berhasil diselamatkan oleh Juru Pelihara Kementerian Kebudayaan.

Politikus Gerindra itu pun prihatin atas insiden itu sebab keberadaan Museum Bagawanta Bari adalah salah satu situs penting pelestarian sejarah dan budaya di Kediri. Museum ini, kata Fadli Zon, merupakan bagian dari upaya bangsa menjaga identitas, warisan, serta edukasi budaya bagi generasi mendatang.

Lebih lanjut, Fadli juga menyesalkan kejadian atas pembakaran terhadap beberapa Gedung Cagar Budaya seperti Gedung Grahadi Surabaya. Dia menyebut Gedung Cagar Budaya peringkat Provinsi Jawa Timur ini merupakan Rumah Dinas Gubernur Jawa Timur. Bagian utama Gedung dibangun pada tahun 1795 dengan gaya arsitektur yang khas. Bagian gedung yang terbakar di sisi barat bagian depan.

“Gedung Cagar Budaya tingkat Kota Bandung di Jalan Diponegoro No 20. Gedung ini merupakan bagian kompleks hunian pejabat kolonial Belanda yang dibangun sekitar tahun 1920-an dengan gaya arsitektur indische empire yang unik. Bangunan ini pernah menjadi rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat hingga awal tahun 2000-an,” sambung Fadli.

Kementerian Kebudayaan mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjunjung tinggi dan menghargai nilai budaya dan peradaban dengan menjaga museum dan cagar budaya. Fadli menyebut museum merupakan milik kita bersama, yang menghimpun perjalanan panjang sejarah budaya bangsa. Sudah seharusnya dirawat, dijaga, dan dihormati semua pihak.

“Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari, karena ini merupakan simbol kemajuan peradaban bangsa,” tutup Fadli Zon.

Baca juga artikel terkait AKSI PENJARAHAN atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher