tirto.id - Raksasa jejaring sosial Facebook, baru-baru ini mengumumkan perangkat lunak machine learning yang bisa menerjemahkan 100 bahasa tanpa bergantung pada bahasa Inggris.
Facebook membuat perangkat penerjemah untuk seratusan bahasa guna menciptakan konten yang bisa diterima dengan baik oleh 2 miliar pengguna mereka di seluruh dunia.
"Hal ini merupakan awal dari sejarah, dan puncak pengerjaan Facebook AI untuk mesin penerjemah selama Facebook muncul di dunia," ujar asisten peneliti Facebook Angela Fan dalam sebuah unggahan blog, sebagaimana yang dilansir dalam Antara News.
Dirinya menegaskan bahwa mesin ini dapat digunakan sebagai mesin penerjemah akurat berbagai bahasa, daripada perangkat sebelumnya.
Penyebabnya adalah mesin multibahasa tanpa mengandalkan bahasa inggris, sebagai perantara untuk diterjemahkan.
Sitem Kerja mesin multibahasa M2M-100
Dikutip dari laman resmi Facebook, model penerjemah bahasa ini akan bekerja dengan diberikan sebuah pelatihan dengan total 2.200 petunjuk arah bahasa ataupun 10 kali lebih banyak dari model multibahasa yang berfokus pada bahasa inggris, seperti sebelumnya.
Contohnya, terjemahan bahasa Cina ke Prancis. Sebelumnya, terjemahan yang ada dilakukan dengan cara dua proses.
Proses tersebut meliputi, pertama terjemahan dari bahasa Cina ke Inggris. Kemudian, bahasa Inggris ke Prancis.
Sehingga, seseorang baru bisa mengerti terjemahan bahasa Prancis dari Cina apabila sudah diterjemahkan dari bahasa Inggris.
Penerapan mesin multibahasa M2M-100 diharapkan dapat meningkatkan kualitas terjamahan untuk setiap pengguna Facebook yang tersebar di seluruh dunia. Terutama untuk mereka yang kurang memiliki literasi bahasa.
Facebook mengklaim bahwa mereka telah menangani kurang lebih 20 miliar terjemahan per hari. Pihaknya berharap mesin ini akan memberikan hasil yang lebih baik ketimbang sebelumnya.
Menurut Angela Fan, penanganan kendala literasi bahasa dengan adanya mesin terjemahan dapat menjadi cara yang paling efektif untuk membantu sesama manusia.
Tidak hanya itu, memberikan informasi yang benar dan resmi tentang COVID-19 juga sangat penting untuk diwujudkan oleh setiap orang.
Sehingga dalam bermasyarakat, seseorang dapat menjaga satu sama lain agar tetap aman dari konten berbahaya, seperti berita bohong.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo