tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan mekanisme vaksin mandiri atau gotong royong tidak akan digelontorkan secara cuma-cuma pada perusahaan yang menginginkannya. Erick bilang pihak swasta akan membeli dari pemerintah untuk selanjutnya dibagikan gratis kepada karyawannya.
“Gotong royong ini gratis tapi bagaimana swasta dilibatkan, swasta membeli dari pemerintah. Vaksin ini dibagikan gratis kepada pekerja dan masing-masing perusahaan,” ucap Erick dalam diskusi virtual bertajuk “Economic Outlook 2020”, Kamis (25/2/2021).
Erick mengatakan saat ini sudah ada sederet perusahaan yang mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Kata Erick, jumlahnya mencapai, “Kurang lebih 6.644 perusahaan yang sudah mendaftar di Kadin.” Meski, menurut data Kadin, jumlahnya sudah mencapai 6.700.
Dari jumlah perusahaan itu, Erick memperkirakan total kebutuhan vaksin bagi seluruh perusahaan yang telah terdaftar bagi vaksinasi mandiri mencapai 7,5 juta dosis. Erick memastikan sumbernya akan diambil dari daftar vaksin yang tidak tergolong gratis dan sedang digunakan bagi program vaksinasi pada masyarakat umum.
Dalam The Indonesia 2021 Summit: The Future is Now, Selasa (23/2/2021), Erick memaparkan kalau pemerintah sudah menyiapkan 20,2 juta dosis vaksin bagi akses mandiri. Rinciannya, 15 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinopharm dan 5,2 juta dosis Moderna. Sinopharm diperkirakan tersedia Maret-Juni, sementara Moderna tersedia Juli-Oktober 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan per Maret 2021 nanti, jumlah vaksin Sinopharm yang akan datang diperkirakan mencapai 2 juta dosis. Namun, ia masih berharap agar jumlahnya bisa mencapai 3 juta dosis. Pemerintah juga tengah mengupayakan agar total vaksin Sinopharm yang bisa diterima Indonesia bisa lebih dari 15 juta dosis.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri