tirto.id -
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa perjuangan kaum separatis Partai Pekerja Kurdi (PKK), yang telah melancarkan perang separatis melawan Pemerintah Turki sejak 1984 dan ingin memecah Turki, takkan berhasil.
"Kaum separatis dan mereka yang ingin memecah Turki takkan berhasil," kata Presiden Erdogan, sebagaimana dikutip dari Antara, Senin, (28/3/2016).
Militer Turki terus melakukan serangan terhadap PKK. Pekan lalu, mereka mengumumkan bahwa jet tempur F-16 dan F-4 2020 telah menyerang wilayah Avasin dan Basyan di Irak Utara, wilayah komandan PKK.
Militer Ankara juga menyatakan telah menewaskan 24 petempur PKK dalam operasi pembersihan keamanan yang berlangsung di kota Sirnak dan kota kecil Nusaybin serta Yuksekova di bagian tenggara.
Diketahui, tiga prajurit pemerintah tewas dan 24 lagi cedera pekan lalu dalam serangan bom mobil terhadap satu pos polisi oleh pejuang PKK di provinsi Diyarbakir, Turki Tenggara.
Ketika berbicara di provinsi Yozgat di Turki Tengah pada Jumat, (25/3/2016), Erdogan mengatakan lebih dari 300 anggota dinas keamanan tewas sejak Juli 2015 dalam perang melawan PKK.
Namun, Erdogan mengatakan korban dari pihak PKK jauh lebih banyak, yaitu 3.000 anggota, baik yang tewas dalam pertempuran di dalam maupun di luar Turki.
PKK dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kelompok itu telah melancarkan perang separatis melawan Pemerintah Turki sejak 1984. Lebih dari 40.000 orang telah kehilangan nyawa selama bentrokan tersebut. (ANT)