tirto.id - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan potensi penyebaran COVID-19 saat libur lebaran Idulfitri 2023. Ia mengatakan virus Corona masih ada dan belum sepenuhnya terkendali.
“Dalam situasi yang belum sepenuhnya terkendali, seperti munculnya varian Arcturus atau XBB.1.16 yang berpotensi serius pada kelompok rentan seperti berusia lanjut dan komorbid. Kelompok ini juga umumnya banyak di daerah ya, banyak di kampung, jadi harus menjadi perhatian,” kata Dicky saat dihubungi reporter Tirto, Senin (24/4/2023).
Dicky mengingatkan masyarakat untuk meminimalisir risiko penularan COVID-19 selama berwisata bersama keluarga.
“Dengan cara selalu menerapkan protokol kesehatan. Tidak perlu seketat seperti sebelumnya, setidaknya menggunakan masker apalagi seperti di transportasi umum,” ujarnya.
Menurut Dicky, penggunaan masker adalah bentuk pencegahan paling murah, aman dan efektif. “Bukan hanya mencegah potensi penularan Arcturus tapi juga patogen lainnya,” kata dia.
Selain itu, Dicky meminta masyarakat selektif dalam memilih destinasi wisata. Pemilihan destinasi wisata yang tepat sesuai kondisi kesehatan akan meminimalisir penularan penyakit.
“Juga tentu pilihlah wisata yang bernuansa alam di luar ruangan ya, agar situasi udara bisa bersirkulasi dengan baik,” imbuh Dicky.
Dicky berpesan agar keluarga yang masuk kategori rentan atau berisiko lebih baik diajak untuk ke tempat wisata yang tidak terlalu ramai.
“Jadi yang dibawa masuk kategori minimal risiko, yaitu mereka yang muda dan sudah booster jangan terlalu yang rawan,” ujarnya.
Mengingat arus mudik sudah berlangsung sejak hari ini, Dicky menyatakan, Dicky mengimbau masyarakat memilih waktu pulang yang tepat. Hal itu agar masyarakat dapat memiliki jeda waktu beristirahat sebelum kembali bekerja atau berkegiatan.
“Setidaknya jeda satu hari sekalian pastikan kondisi kesehatan baik sebelum kerja,” tambah Dicky.
Dicky berpesan agar masyarakat yang kembali dari kampung halaman dan merasa bergejala sakit untuk segera menghubungi dokter atau mengunjungi pelayanan fasilitas kesehatan.
“Kalo ada gejala mencurigakan setelah sampai, ini ya jangan kebiasaan mengobati sendiri. Segera hubungi dokter atau kunjungi tenaga kesehatan,” tutup Dicky.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan