Menuju konten utama

Epidemiolog: Waspada Kenaikan Kasus COVID-19 saat Libur Sekolah

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut kenaikan kasus COVID-19 disebabkan peningkatan mobilisasi dan interaksi saat liburan.

Epidemiolog: Waspada Kenaikan Kasus COVID-19 saat Libur Sekolah
Sejumlah calon penumpang kereta api antre memasuki area stasiun Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (17/6). Sejumlah calon penumpang mengaku sengaja mudik Lebaran lebih awal memanfaatkan dimulainya libur panjang sekolah. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/ama/17

tirto.id - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman meminta masyarakat mewaspadai kenaikan kasus COVID-19 bersamaan periode libur sekolah. Dicky mengatakan hal itu sebelumnya menjadi pemicu gelombang COVID-19 di Benua Eropa.

Menurut Dicky, studi menunjukkan lonjakan kasus COVID-19 terjadi saat liburan secara umum --termasuk libur sekolah-- yang disebabkan peningkatan mobilisasi dan interaksi.

“Fenomena bahwa libur sekolah itu menjadi prekursor atau menjadi salah satu pemicu lonjakan atau sebaran kasus, itu bukan hal yang baru dalam masa pandemi ini,” kata Dicky saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (29/6/2022) malam.

Dicky menilai masyarakat pada umumnya sulit menerapkan protokol kesehatan saat liburan. Selain itu, mereka lebih berpotensi bertemu dengan penyebar super (super spreader) saat liburan.

“Tidak serta-merta semua itu akan jadi penular, tapi akan ada satu atau beberapa orang yang menjadi super spreader,” kata dia.

Dicky menerangkan super spreader memiliki banyak virus di dalam tubuhnya, sehingga dapat menularkan kepada banyak orang. Super spreader menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 karena berada di kelompok masyarakat atau populasi yang padat.

“Dalam kaitan ini, liburan itu menjadi salah satu pemicu. Ditambah lagi kalau bicara anak-anak kan, banyaknya itu yang mild [gejala ringan] atau tidak bergejala tapi dia menularkan,” sambung dia.

Selain itu, Dicky menyebut momen libur sekolah berpotensi meningkatkan paparan COVID-19 kepada anak-anak. Paparan itu khususnya kepada anak yang belum mendapatkan dosis ketiga vaksin COVID-19 (booster) dan anak di bawah 5 tahun yang belum bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19.

“Artinya dalam kondisi saat ini, aktivitas liburannya harus betul-betul dipilih. Liburan di sekitar kotanya saja harusnya untuk meminimalisir [penularan], atau kalau ke luar [kota] memang anaknya sudah dalam status sudah di-booster atau divaksin,” ujar Dicky.

Dicky mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker, menghindari kerumunan atau keramaian saat liburan. Ia juga menganjurkan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi saat liburan bersama keluarga.

“Jadi kalau mau liburan, cari yang outdoor. Apalagi ini [ada subvarian Omicron] BA.4, BA.5, ya sangat serius,” kata dia.

Baca juga artikel terkait LIBUR SEKOLAH 2022 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan