Menuju konten utama

Epidemiolog Desak Pemerintah Tetapkan KLB Gagal Ginjal Akut Anak

Desakan ini muncul di tengah kenaikan jumlah kasus dan kematian akibat gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.

Epidemiolog Desak Pemerintah Tetapkan KLB Gagal Ginjal Akut Anak
Dokter melakukan pemindaian ultrasound pada seorang gadis kecil untuk memeriksa ginjalnya. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Epidemiolog cum Peneliti Ketahanan Kesehatan Global dari Griffith University, Dicky Budiman mendesak pemerintah segera menetapkan kasus gagal ginjal akut pada anak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Desakan ini muncul di tengah kenaikan jumlah kasus dan kematian pada anak akibat penyakit tersebut.

Menurut Dicky, kebijakan penanganan gagal ginjal akut pada anak semestinya tidak didomonisasi pertimbangan politik ekonomi. Ia bilang pemerintah harus fokus pada kesehatan masyarakat dalam menangani masalah tersebut.

Dicky meragukan komitmen pemerintah bila tak segera menetapkan status KLB penyakit yang menyebabkan kamatian lebih dari 100 anak di Indonesia ini.

“Kan ini menjadi meragukan komitmennya [pemerintah] gitu kalau [menurut] saya,” ujar Dicky kepada reporter Tirto, Senin (24/10/2022).

Dicky menilai upaya penanganan gagal ginjal akut misterius pada anak ini menjadi sulit saat tak ada status KLB. Dalam status KLB, terdapat pedoman yang harus diikuti mulai dari pembentugan satgas hingga investigasi.

“Jadi, ada banyak hal yang harus diinvestigasi menyeluruh dan itu lah sebabnya penetapan KLB (kejadian luar biasa) dalam artian bentuk tanggung jawab pemerintah," kata dia.

Selain itu, Dicky juga menyampaikan perlu investigasi soal mengapa baru akhir-akhir ini obat sirop ditemukan mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Senyawa tersebut diduga menjadi penyebab timbulnya gangguan ginjal akut misterius pada anak.

Dicky menekankan kontrol kualitas obat sirop dari sebelum produksi, setelah produksi, hingga pemasaran. Pengawasan setiap tahapan-tahapan tersebut menjadi penentu ada atau tidaknya pencemaran senyawa EG dan DEG pada produk obat sirop.

"Juga mungkin ada faktor lain yang walaupun mungkin kecil dari sisi penyimpanan, bagaimana obat itu disimpan, ada perubahan secara kimiawi atau tidak. Termasuk juga adakah cemaran etilen glikol ini dari produk selain obat, ada enggak dari makanan misalnya gitu,” kata dia.

Temua terakhir BPOM menduga penggunaan obat yang mengandung senyawa berbahaya ini menjadi salah satu penyebab gagal ginjal akut pada anak.

Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia terus meningkat dalam tiga bulan terakhir. Per kemarin, sebanyak 245 anak di Indonesia menderita gagal ginjal akut. Sebanyak 141 anak di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Angka kematian akibat gagal ginjal akut di Indonesia menjadi yang terparah di dunia, melebihi Gambia dan Nigeria yang juga terjangkit penyakit serupa.

Baca juga artikel terkait GAGAL GINJAL AKUT PADA ANAK atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan