tirto.id - Kawanan paus yang terdiri dari 10 ekor terdampar di perairan pantai Ujung Kareung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (13/11/2017) sekitar pukul 10.10 WIB.
Namun hari ini, menurut laporan Antara, empat dari kawanan yang terdampar itu ditemukan mati. Keempat paus tersebut ditemukan mati di tiga lokasi terpisah.
Dua paus ditemukan mati di sekitar lokasi terdampar. Sementara itu, dua ekor lagi mati terpisah di sebelah timur dan berjarak 200-an meter dari lokasi terdampar. Sementara itu, kawanan paus yang masih hidup sudah dievakuasi ke perairan dalam.
Sejumlah warga menuturkan, tiga paus ditemukan mati sekitar pukul tiga dini hari. Sedangkan seekor lagi ditemukan mati di pinggir pantai pada pagi harinyanya setelah terseret arus.
"Paus keempat, diperkirakan mati di perairan dalam setelah berhasil dievakuasi ke tengah laut. Kemudian, paus tersebut terseret arus ke pantai," ungkap Muhammad Rusli, warga setempat.
Evakuasi kawanan paus tersebut berlangsung hingga malam. Denga menggunakan kapal motor, evakuasi kawanan paus sempat tidak membuahkan hasil.
Beberapa ekor berhasil ditarik ke perairan dalam, tetapi mereka kembali lagi ke kawanannya di bibir pantai. Kawanan paus tersebut akhirnya berhasil dievakuasi ke perairan dalam pada Selasa (14/11/2017) dini hari.
Lokasi terdamparnya kawanan paus dilaporkan hanya beberapa meter dari bibir pantai. Tempat terdampar kawanan paus tersebut tidak jauh dari kampus BP2IP, lembaga pendidikan Kementerian Perhubungan.
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan Perikanan Aceh Teuku Nurmadi mengatakan, melihat jenisnya, kawanan ikan tersebut adalah paus sperma.
"Paus ini hidupnya bergerombolan atau kawanan. Ketika ada dari anggota kawanan yang menuju ke pantai yang lain juga mengikutinya, sehingga terdampar di tempat ini," kata dia.
Teuku Nurmadi mengatakan, paus terdampar di Aceh jarang terjadi. Kemungkinan kawanan paus tersebut terdampar karena dalam perjalanan migrasi.
"Kami tidak tahu dari mana kawanan paus ini dan akan bermigrasi ke mana. Begitu juga dengan luka yang dialami beberapa ekor paus tersebut, belum diketahui pasti penyebabnya," kata Teuku Nurmadi.
Editor: Yuliana Ratnasari