Menuju konten utama

Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai USD130 Miliar pada 2025

Potensi ekonomi digital Indonesia mencatat pertumbuhan 40% setiap tahunnya.

Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai USD130 Miliar pada 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaran dalam diskusi "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Djakarta Theater, Kamis (10/10/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025. Angka itu muncul dari prediksinya bahwa setiap tahun, pertumbuhan ekonomi digital berada di kisaran 40 persen. Dengan demikian, nilainya dipastikan melonjak cepat dari data tahun 2019 yang diproyeksi di kisaran 40 miliar dolar AS.

“Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN, Asia, bahkan dunia yang growth ekonomi digitalnya tercepat. 40 Persen tiap tahun,” ucap Sri Mulyani dalam paparannya di Djakarta Theater Kamis (10/10/2019).

Sri Mulyani mengatakan angka ini menunjukan ekonomi digital sangat menjanjikan. Ia membandingkan pertumbuhan ekonomi nasional saja hanya di kisaran 5 persen per tahun.

Menurutnya, ekonomi digital patut bersyukur karena berbagai sektor sedang berada dalam kondisi tidak baik dan tidak sedikit yang mengalami kontraksi. Hal itu tercermin dari penerimaan pajaknya.

“Tadi saya pulang dari Malang. Saya bicara dengan Kanwil, muka mereka lesu semua soal penerimaan pajak. Kalau ada sektor bisa tumbuh 40 persen hari gini itu luar biasa,” ucap Sri Mulyani.

Kendati tumbuh cepat, ia tetap mengimbau agar perusahaan digital tetap waspada menjaga tata kelola dan manajemen. Menurutnya, ada konsekuensi dari pertumbuhan cepat bahwa perusahaan juga akan menghadapi beragam masalah yang mungkin dapat memengaruhi keberlangsungan perusahana itu sendiri.

Soal kemajuan ini, Sri Mulyani juga memberi pujian pada berhasilnya kerjasama antara Kemenkeu dengan perusahaan digital yang memungkinan pembayaran pajak bisa dilakukan melalui platform. Ia menyebut bahwa fenomena ini menciptakan pandangan bahwa membayar pajak bisa semudah membeli pulsa.

Nantinya Sri Mulyani mau mereformasi perdagangan surat berharga negara. Salah satu caranya, SBN akan dipecah pada denominasi kecil meniru model investasi emas di perusahaan digital.

Ia menuturkan potensi ini bisa dimanfaatkan karena pembeli SBN dari sisi jumlah didominasi milenial. Meskipun di saat yang sama nilai pembeliannya masih dikuasai oleh generasi tua yang usianya di atas 40.

“Kami di Kemenkeu mau pecah pembelian SBN jadi denominasi kecil. Paling kecil sekarang setengah juta. Saya lihat surat berharga retail banyak dibeli milenial juga,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait EKONOMI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti