tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Bali tumbuh 8,09 persen secara year on year (yoy) pada triwulan III-2022 atau menjelang acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.
Keterangan Tim Komunikasi dan Media G20, capaian ini tidak terlepas dari Indonesia sebagai Presidensi G20 sejak 1 Desember 2021, khususnya Bali sebagai tuan rumah acara puncak KTT G20.
Selain itu, capaian ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,72 persen yoy pada triwulan III-2022. Pertumbuhan ini ditopang oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman, pertanian, konstruksi dan perdagangan.
"G20 memberi sumbangsih sekitar 1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Bali," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho dikutip Antara, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Meskipun kedatangan wisatawan, termasuk tamu-tamu G20 baru sepertiga dari kondisi normal sebelum pandemi, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Bali semakin kuat memasuki kuartal III dan IV 2022 ini.
BI melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun lokal ke Bali, baru sekitar 1,5 juta orang pada 2022, atau sepertiga dari kondisi normal yang sebanyak 6 juta orang setiap per tahunnya.
Lebih lanjut, Trisno menyampaikan PDB Bali juga sudah menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 1,43 persen yoy pada triwulan I- 2022 dan sebesar 3,05 persen yoy pada triwulan II-2022.
Padahal, sebelumnya, ekonomi provinsi ini mengalami kontraksi minus 9,31 persen pada 2020, akibat berkurangnya kunjungan wisman karena pandemi COVID-19.
Kemudian, BI memperkirakan PDB Bali akan tumbuh di kisaran 5 persen pada triwulan IV-2022 nanti. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Bali akan berada pada kisaran 3,8 persen-4,6 persen yoy secara keseluruhan 2022.
"Perkiraan tersebut sudah memasukkan faktor G20, yang pastinya memberi sumbangsih bagi bangkitnya perekonomian Bali," tandas Trisno.
Editor: Anggun P Situmorang