Menuju konten utama

Ekonom Ungkap Penurunan Impor jadi Alarm Buat Indonesia

Segara Institut menilai penurunan impor secara terus menerus bisa menjadi alarm bagi Indonesia.

Ekonom Ungkap Penurunan Impor jadi Alarm Buat Indonesia
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai 19,81 miliar dolar AS pada September 2022. Nilai tersebut turun 10,58 persen dari sebelumnya atau Agustus yang tercatat sebesar 22,15 dolar AS.

Direktur Eksekutif Segara Institut, Piter Abdullah mengatakan, penurunan impor secara terus menerus bisa menjadi alarm bagi Indonesia. Karena impor yang menurun mengindikasikan permintaan domestik menurun.

"Permintaan domestik yang menurun bisa menjadi cerminan melambatnya perekonomian karena inflasi yang meningkat pasca kenaikan harga BBM subsidi," kata Piter kepada Tirto, Selasa (18/10/2022).

Walaupun begitu, penurunan impor yang hanya bersifat temporer tidak berarti investasi menurun. Karena dinamika impor bisa bersifat jangka pendek dan naik turunnya sudah biasa.

"Hal tersebut tentunya beda dengan investasi yang sifatnya jangka panjang," katanya.

Menurutnya keputusan investasi tidak bisa berubah dalam sekejap. Investasi yang sudah diputuskan dengan pertimbangan matang tidak mungkin berubah hanya karena impor turun secara temporer.

"Tapi kondisi ini belum bisa dipastikan akan berkelanjutan. Kita harapkan hanya temporer," ujarnya.

Merujuk data BPS, impor bahan baku penolong September 2022 turun 11,07 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak Januari 2022 dan pertama kali terjadi dalam 3 bulan terakhir.

Penurunan tersebut disebabkan oleh sejumlah komoditas, di antaranya besi dan baja sebesar 25,57 persen, plastik dan barang dari plastik 17,49 persen, serta bahan bakar mineral (BBM) 8,93 persen.

Dengan penurunan tersebut, maka total impor bahan baku/penolong pada September 2022 senilai 14,90 miliar dolar AS. Pada Agustus lalu, nilai impor bahan baku/penolong menempati posisi tertinggi kedua sepanjang tahun berjalan, yakni 16,75 miliar dolar AS.

Impor bahan baku/penolong menyumbang 75,21 persen dari total impor September 2022 senilai 19,81 miliar dolar AS. Kinerja impor secara keseluruhan turun sebesar 11,21 persen mtm.

Kendati demikian, impor bahan baku/penolong yang merupakan indikator signifikan geliat industri manufaktur periode Januari - Agustus 2022 masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 31,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Total, nilai impor bahan baku/penolong periode tersebut mencapai 138,46 miliar dolar AS. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, total impor bahan baku/penolong di Tanah Air senilai 105,12 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait IMPOR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin