Menuju konten utama

Eggi Sudjana Tersangka Makar, TKN: Agar Tak Ada Lagi People Power

TKN menyatakan, Eggi Sudjana layak menjadi tersangka karena memprovokasi masyarakat menyampaikan aspirasi di luar institusi resmi negara.

Eggi Sudjana Tersangka Makar, TKN: Agar Tak Ada Lagi People Power
Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto -Sandiaga Uno, Eggi Sudjana memberikan sambutan saat deklarasi Kesatuan Aksi Pendukung Prabowo Untuk Indonesia Satu (KAPPI-1) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama.

tirto.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mendukung penetapan Eggi Sudjana sebagai tersangka kasus makar.

Dengan penetapan Eggi Sudjana sebagai tersangka, ia berharap setelah kasus ini, tak ada lagi orang yang mewacanakan people power.

"Seharusnya, mereka-mereka yang meneriakan atau merencanakan people power itu tidak perlu dilaksanakan, karena ada institusi negara yang baik untuk menyalurkan seluruh kepentingan aspirasi kita. Kalau dalam konteks pemilu ada bawaslu, DKPP, MK, KPU bahkan ada jalur-jalur lain. Inilah saya kira konteksnya kenapa bang Eggi ditersangkakan," kata dia.

Eggi Sudjana resmi ditetapkan tersangka oleh penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya berdasar surat nomor S.Pgl/3781/V/2019/Ditreskrimum bertanggal 7 Mei 2019.

Ia disangka dengan pasal makar, karena ucapannya pada 17 April 2019 lalu usai pencoblosan pemilu, di halaman rumah Capres 02, Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Menurut dia, hal ini sudah tepat karena ajakan people power, bertentangan dengan undang-undang.

Karding menilai, keputusan polisi sudah sesuai prosedur hukum dengan dua alat bukti. People power, kata dia, bisa diartikan sebagai gerakan yang tidak mempercayai pemerintahan yang sedang menjabat.

"Jadi dari sisi itu, segala ucapan dengan niat people power memang dalam pandangan pribadi saya itu dapat disebut tindakan ke arah bahkan menuju makar. Dan dorongan untuk people power itulah sesungguhnya untuk menjatuhkan atau mengganti presiden. Dan itu bisa berakibat buruk jika ini terus dilakukan provokasi-provokasi tidak hanya ditingkat elite tapi juga di tingkat massa," kata Karding kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).

Hal ini, kata dia, justru memperparah, karena konteksnya berkenaan dengan hasil pemilu yang berlangsung demokratis.

Ketegangan yang tinggi di masyarakat akibat ajakan people power ini bisa mengancam keamanan Indonesia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali