Menuju konten utama
Survei SMRC

Efek Deklarasi Capres Belum Terlihat pada Gerindra dan Nasdem

Elektabilitas Gerindra dan Nasdem cenderung menurun meski sudah mendeklarasikan capres 2024. Gerindra mencalonkan Prabowo, Nasdem mendukung Anies Baswedan.

Efek Deklarasi Capres Belum Terlihat pada Gerindra dan Nasdem
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Deni Irvani mengungkap hasil deklarasi calon presiden yang dilakukan Partai Nasdem dan Gerindra belum membuahkan hasil elektoral.

Diketahui Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024, sedangkan Gerindra telah mengumumkan nama Prabowo Subianto. Hingga kini keduanya masih berupaya membangun koalisi masing-masing.

"Gerindra dan Nasdem merupakan partai yang telah mendeklarasikan calon presiden untuk 2024. Namun efek deklarasi capres tersebut sejauh ini tidak terlihat punya dampak yang signifikan," kata Deni dilihat dari kanal Youtube SMRC TV pada Kamis (24/11/2022).

"Belum ada indikasi suara Gerindra dan Nasdem menjadi lebih kuat dibanding hasil Pemilu 2019," sambungnya.

Bahkan dalam temuan SMRC, kedua partai mengalami penurunan elektabilitas setelah deklarasi capres. Nasdem meraih elektabilitas 9,1 persen pada Pemilu 2019 dan kini (November 2022) anjlok menjadi 4,8 persen.

"Hal yang sama terjadi pada Gerindra yang melemah dari 12,6 persen pada Pemilu 2019 menjadi 9 persen pada November 2022," terangnya.

Di sisi lain, elektabilitas PDIP justru semakin kuat kendati belum mendeklarasikan nama capres. Posisi partai banteng masih berada di posisi teratas dengan 25,6 persen dukungan.

Sedangkan di urutan kedua ada Partai Golkar yang meraih 9,7 persen, Gerindra 9 persen dan Demokrat 8,6 persen.

"PKB mendapatkan dukungan 5,6 persen, Nasdem 4,8 persen, PKS 4,1 persen, PAN 3,2 persen, partai-partai lain di bawah 3 persen. Masih ada 21,3 persen publik yang belum menentukan pilihan," urai Deni.

SMRC melakukan survei secara tatap muka pada 5-13 November 2022. Dijelaskan pula bahwa populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca juga artikel terkait SURVEI SMRC atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky