Menuju konten utama

Edy Rahmayadi Tak Tertekan dengan Koalisi Super Bobby Nasution

Edy Rahmayadi berkeyakinan kedaulatan tertinggi dalam demokrasi tetap ada di tangan rakyat, bukan di partai politik.

Edy Rahmayadi Tak Tertekan dengan Koalisi Super Bobby Nasution
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang bakal calon gubernur dalam Pilkada Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) saat memberikan surat rekomendasi partai kepada bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Bakal calon gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, memastikan dirinya tak merasa tertekan dengan adanya koalisi super yang mendukung Bobby Nasution pada Pilkada Sumut.

Bobby Nasution saat ini mengantongi sembilan dukungan partai politik, yakni Gerindra, Golkar, PKB, PKS, PSI, PAN, PPP, Nasdem, dan Demokrat.

"Tidak ada tekanan. Berjalan, berjalan, demokrasi," kata Edy usai menerima surat rekomendasi dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Menurut Edy, perihal mendukung dan tidak mendukung dalam negara demokrasi, hal yang biasa saja. Ia mengatakan kedaulatan tertinggi tetap ada di tangan rakyat.

"Silakan rakyat berpesta, tinggal memilih mana yang akan dipilih untuk menjadi pemimpin," tutur Edy.

Edy mengatakan koalisi itu bukan persoalan gemuk atau tidak gemuk. Namun, kata dia, terpenting jumlah kursi partai politik yang mendukungnya memenuhi syarat 20 persen atau sekitar 22 kursi untuk mengusung pasangan calon.

"Yang terpenting adalah persyaratan 20 persen. Siapa yang memenuhi 20 persen, berarti kita berlayar. Saya, saat ini yang sudah komunikasi dan akan didukung oleh PDIP dan Hanura," ucap Edy.

Ia mengatakan PDIP memiliki 21 kursi di DPRD Sumut plus 5 kursi dari Hanura. Dengan demikian, Edy merasa sudah memenuhi syarat dukungan partai politik untuk maju di Pilgub Sumut.

"Jadi persoalan bukan gemuk atau kurus, tapi adalah kuota yang bisa mengantar berlayar untuk demokrasi," kata Edy.

Edy mengaku calon pendampingnya saat ini masih digodok. Ia tak menyebut secara spesifik nama yang akan mendampinginya. Edy hanya berkata banyak nama yang sedang digodok untuk menjadi calon wakil gubernur.

"Banyak yang sedang digodok. Ada yang dari partai, ada yang dari akademisi," tutur Edy.

Sebelumnya, Edy menerima langsung surat rekomendasi dari Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu. Surat rekomendasi ini menunjukkan Bobby tak akan melawan kotak kosong di Pilgub Sumut.

Penyerahan dukungan ini juga secara bersamaan dengan pemberian surat rekomendasi kepada 12 bakal calon gubernur di provinsi lain.

"Sumatra Utara, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Edy Rahmayadi," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, saat membacakan daftar nama calon yang mendapat dukungan partai banteng.

Edy yang hadir secara langsung di lokasi tampak mengenakan baju merah khas PDIP saat menerima dukungan dari Megawati.

Megawati juga resmi mengumumkan 305 bakal calon kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada Serentak 2024. Pengumuman dilakukan secara hybrid.

Dari 305 Calon Kepala Daerah itu terdiri dari 13 bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur dan 293 kabupaten/kota.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto