Menuju konten utama
Ketua PSSI

Edy Rahmayadi Bekukan Liga 1 Hingga Batas yang Tak Ditentukan

"Menghentikan sementara Liga 1 senior dalam pertandingan putaran kedua di 18 klub sampai batas waktu tak ditentukan," kata Ketua PSSI.

Edy Rahmayadi Bekukan Liga 1 Hingga Batas yang Tak Ditentukan
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. FOTO/Dok PSSI

tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menghentikan perhelatan Liga 1 selama dua minggu mulai besok, Selasa (26/9/2018). Namun, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi membuka peluang untuk membekukan kompetisi lebih lama lagi.

Pembekuan kompetisi Liga 1 ini sebagai respons atas meninggalnya suporter Haringga Sirla karena dianiaya sebelum pertandingan Persib melawan Persija digelar pada Minggu (24/9). Menurut Edy, penyelesaian kasus yang menimpa suporter Persija itu tidak bisa dilakukan tanpa investigasi menyeluruh.

"Menghentikan sementara Liga 1 senior dalam pertandingan putaran kedua di 18 klub sampai batas waktu tak ditentukan. Saya tak bisa menentukan waktu ini sampai hal ini diketahui pasti," ucap Edy dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Menurut Edy, ia akan membekukan kompetisi hingga tim investigasi Komisi Disiplin PSSI selesai bekerja. "Jadi kalau tidak tepat diagnosanya, ini akan berulang," katanya lagi.

Edy mengatakan, ke depannya harus ada sistem yang bisa mencegah bentrok antarsuporter ini tidak terus berulang. Namun, ia tidak menjelaskan sistem yang ia maksud.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah memutuskan untuk menghentikan Liga 1. Keputusan ini diambil sebelum Edy melakukan rapat dengan Komite Exco PSSI di Hotel Borobudur.

"Badan olahraga nasional telah melakukan pertemuan dan pemerintah meminta liga sepakbola ini dihentikan sementara selama dua minggu. Dihentikan. Sebagai bentuk penghormatan kita kepada korban, kepada keluarga korban. Sekaligus bentuk belasungkawa nasional," kata Imam saat konferensi pers, Selasa (25/9/18) sore.

Ia mengatakan kebijakan ini diambil sebagai momentum introspeksi bagi semua pihak yang terlibat. Bahwa, lanjut Imam, satu nyawa sangat mahal bila dibanding dengan sepakbola.

"Sembari penghentian kompetisi ini, kita minta nanti PSSI dan operator pelaksana untuk melakukan hal luar biasa, karena ini peristiwa luar biasa, maka harus dilakukan upaya tegas dan berani dan tegakkan regulasi sebaik mungkin. Sanksi tak hanya dana, tapi sanksi lain yang tegakkan. Kepada siapa pun," katanya.

Baca juga artikel terkait LIGA 1 2018 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto