tirto.id - Seorang Jakmania Haringga Sirila meregang nyawa setelah diamuk gerombolan Bobotoh, Minggu (23/9/2018), beberapa jam sebelum kick off Persija-Persib. Hingga berita ini ditulis polisi sudah menangkap 16 orang, delapan di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Upaya untuk menyelesaikan persoalan ini bukannya tidak ada. Salah satunya adalah mempertemukan pimpinan suporter. Dan dalam taraf itu sebetulnya cukup berhasil.
Sekretaris Jenderal Jakmania, Diky Soemarno mengaku dia berhubungan baik dengan pimpinan dan pendiri Viking Heru Joko. Viking sudah pasti Bobotoh, sementara Bobotoh tak mesti Viking. Bobotoh adalah sebutan bagi semua pendukung Persib, sementara Viking lebih terorganisir dan punya struktur. Namun, Diky sudah tak tahu harus berbuat apa lagi untuk menyelesaikan konflik antarsuporter ini.
"Kami merasa sudah cukup. Kami anggap momentum almarhum Ricko (Ricko Andrean, Bobotoh yang meninggal pada Juli tahun lalu) sudah jadi titik balik mengakhiri hal-hal seperti ini," tegas Diky kepada Tirto, Senin (24/9/2018).
Secara formal, kata Diky, pengurus Jakmania dan Viking sudah berkoordinasi. Ia menyebut, pengurus Jakmania bahkan sudah membuat imbauan kepada suporter Jakmania untuk tak melakukan kekerasan.
"Kami sudah melakukan pencegahan dan imbauan segala macam."
Bahkan setelah ramainya pemberitaan soal kematian Haringga, Diky mengklaim Jakmania tidak membalas dendam. Tidak ada penyisiran seperti yang dilakukan Bobotoh di Bandung dan sekitar stadion Gelora Bandung Lautan Api.
"Kami tidak ada reaksi. Kalau memang ada ya silakan laporkan, kami bersedia membantu," katanya lagi.
Hubungan baik antarpengurus juga diakui Ketua Viking Persib Jabodetabek, Otang Timika. Menurut Otang, hubungannya dengan Ketua Jakmania Ferry Indrasjarief sangatlah baik. Mereka seringkali berbincang layaknya kawan dekat.
Namun persahabatan—kalau bisa disebut demikian—antara dua pimpinan suporter ini tak sampai ke akar rumput. Ini diakui Otang.
"Masalahnya apa yang dijalin di atas tidak sampai ke bawah," tegas Otang. "Memang yang di bawah ini [anggota] yang suka bentrok."
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali juga berkata demikian.
"Mungkin di lapisan atas mereka berteman, tapi akar rumput jadi masalah," ucapnya dalam keterangan tertulis. Akmal menduga kalau hal ini bisa terjadi "karena tidak ada edukasi di akar rumput."
Upaya Meredam Konflik
Apa yang dikatakan Diky dan Otang bukan isapan jempol. Kedua ketua umum, baik Ferry Indra Syarief maupun Herru Joko sudah berulang kali mempelopori perdamaian di antara pendukung Persija dan Persib.
Saat almarhum Ricko Andrean Maulana, seorang suporter Persib yang dikeroyok bobotoh lainnya dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, Ferry datang menjenguk. Saat menjenguk, Ferry ditemani Herru Joko. Lelaki yang akrab disapa Bung Ferry itu berujar dirinya dan segenap pengurus Persija berharap Ricko segera sembuh.
"Namun, pagi tadi, saya mendengar dia sudah meninggal," kata Ferry.
Aksi Ferry berbuah simpati. Ketua Umum Viking Persib Herru Joko menyebut kedatangan Ferry sebagai bentuk penghormatan terhadap sesama suporter. Belakang, muncul inisiatif dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk menggelar rekonsiliasi di antara keduanya.
"Saya tidak ingin dilihat orang, apa yang saya dan Ferry ingin lakukan, adalah untuk kepentingan orang banyak," ujar Herru.
Tak hanya saat mendatangi Ricko, Ferry juga sempat menampar seorang Jakmania yang mencoba memprovokasi saat pertandingan. Dalam sebuah video yang diunggah di Youtube, Ferry tampak naik ke atas tribun, tempat suporter itu memprovoksi, lalu menghajarnya.
Sikap serupa dilakukan Herru. Dia sempat mengundang Ferry untuk datang ke Bandung pada Agustus 2017. Undangan ini dilayangkan sebagai itikad untuk menjajaki perdamaian di antara dua suporter yang terus bermusuhan.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Rio Apinino