Menuju konten utama

Dubes Belanda Puji Gagasan Pembangun Jembatan dengan Turbin P

Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol mengatakan gagasan pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dengan turbin PLTAL merupakan ide brilian dan fantastik. Pemerintah Belanda mendukung upaya pengembangan sumber energi baru terbarukan ini. Namun, Pemerintah Belanda masih harus menunggu kepastian soal pola pembagian dana serta proses perizinan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia.

Dubes Belanda Puji Gagasan Pembangun Jembatan dengan Turbin P
Ilustrasi. Antara Foto/Ampelsa.

tirto.id - Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol memuji gagasan pembangunan Jembatan Palmerah dengan turbin pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) yang menghubungkan Pulau Flores dan Pulau Adonara di Selat Gonsalu, Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Dubes mengatakan bahwa gagasan pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dengan turbin PLTAL merupakan ide brilian dan fantastik," kata Kepala Bagian Pers dan Kajian Pendapat Umum Setkretaris Daerah Provinsi NTT Viktor Manek ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu, (13/4/2016).

Viktor mengungkapkan hal itu usai mendampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya melakukan pertemuan dengan Rob Swartbol. Pertemuan itu untuk berdiskusi mengenai rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang akan dilakukan oleh investor Belanda Tidal Bridge.

“Selain meminta dukungan kepada Pemerintah Belanda untuk pembangunan jembatan dan turbin pembangkit listrik dari energi arus laut berkekuatan 300 MW, yang akan menjadi salah satu ikon energi baru terbarukan di dunia itu,” kata Viktor.

Menurut Viktor, Pemerintah Belanda mendukung upaya pengembangan sumber energi baru terbarukan ini. Namun, Pemerintah Belanda masih harus menunggu kepastian soal pola pembagian dana serta proses perizinan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia.

“Artinya, perusahaan Belanda sudah siap membangun jembatan dan turbinnya, apabila ada kepastian soal izin dan pola pendanaan dalam kerja sama ini,” lanjut Viktor.

Frans sendiri mengharapkan peletakan batu pertama untuk menandai dimulainya pembangunan Jembatan Palmerah dapat dilakukan pada akhir tahun ini.

"Pada 13 Desember 2016, Presiden akan menghadiri puncak acara Hari Nusantara di Lembata, sehingga sore harinya bisa dilanjutkan dengan peletakan batu pertama," kata Lebu Raya. (ANT)

Baca juga artikel terkait DUBES BELANDA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora