Menuju konten utama

Dua Pekan Pasca-Penyiraman Novel, Polisi Masih Cari Pelaku

Polisi maksimalkan upaya dengan pengembangan TKP, menganalisa rekaman CCTV, memeriksa jaringan-jaringan komunikasi, saksi-saksi, serta mempelajari motif pelaku.

Dua Pekan Pasca-Penyiraman Novel, Polisi Masih Cari Pelaku
Pegawai KPK yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK melakukan aksi solidaritas untuk kesembuhan Novel Baswedan di Gedung KPK Jakarta, Kamis (13/7). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan polisi memaksimalkan upaya untuk mencari pelaku penyiraman penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Kami akan berusaha melakukan upaya sekuat tenaga," kata Tito seusai menghadiri acara ramah tamah dengan civitas akademika UGM di Grha Sabha Prmana UGM, Yogyakarta, Rabu (26/4/2017), seperti diberitakan Antara.

Menurut Tito, hingga saat ini Tim Khusus Polri masih terus bekerja. Selain melakukan pengembangan tempat kejadian perkara (TKP), juga menganalisa rekaman CCTV, memeriksa jaringan-jaringan komunikasi, saksi-saksi, serta mempelajari motif pelaku.

Polisi mempelajari orang-orang yang tidak menyukai Novel Baswedan baik terkait persoalan pribadi maupun pekerjaannya untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.

"Kami mencoba mempelajari motif siapa saja yang punya potensi tidak suka dengan yang bersangkutan baik secara dinas maupun pribadi, tetapi yang utama tentunya yang masalah pekerjaan," kata Tito lagi.

Tito mengatakan ada dua orang yang sudah diamankan oleh kepolisian, namun setelah dilakukan pemeriksaan keduanya terbukti bukan pelaku penyerangan terhadap novel.

"Ada dua orang yang sudah kami amankan, namun bukan pelakunya," kata dia.

Sebelumnya polisi menyatakan penyidik Polda Metro Jaya menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ulang di penyelidikan kasus teror penyiraman air keras ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Olah TKP ulang itu bertujuan untuk mempercepat proses identifikasi pelaku teror itu.

Sebagaimana banyak diberitakan media, pada 11 April 2017 lalu, seusai sholat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor. Air keras itu mengenai mata Novel sehingga dia harus menjalani perawatan ke Singapura.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra