Menuju konten utama

DPR Minta Pemerintah Fokus ke Corona dan BPJS Daripada WNI Eks ISIS

Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah memprioritaskan masalah BPJS Kesehatan dan antisipasi virus corona ketimbang pemulangan WNI Eks ISIS.

DPR Minta Pemerintah Fokus ke Corona dan BPJS Daripada WNI Eks ISIS
Sufmi Dasco Ahmad. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, meminta pemerintah memprioritaskan masalah BPJS Kesehatan dan antisipasi virus corona ketimbang pemulangan WNI Eks ISIS.

"Baiknya kita juga banyak berkonsentrasi terhadap penanggulangan virus corona dan tentunya kenaikan BPJS," kata Dasco di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).

Di samping itu, menurutnya, wacana pemulangan 600 WNI eks-ISIS yang dilontarkan Menteri Agama Fachrul Razi perlu dikaji lebih mendalam lagi. Sebab, 660 orang eks ISIS tersebut perlu memperhatikan Undang-Undang nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan.

"Itu juga menjadi salah satu pertimbangan dalam kajian yang perlu benar-benar dipertimbangkan oleh pemerintah," lanjutnya.

Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pemerintah sedang mengkaji pemulangan ke warga negara Indonesia (WNI) mantan anggota kelompok bersenjata ISIS ke Indonesia.

Saat ini, memang sejumlah WNI mantan ISIS tersebar di beberapa wilayah di Timur Tengah. Fachrul mengatakan pembahasan nasib WNI itu menunggu pembahasan dari sejumlah pihak.

"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait, di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," kata Fachrul, Selasa (4/2/2020) lalu.

Ia memberi contoh bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggarisbawahi pentingnya upaya pembinaan, apabila WNI bekas ISIS dipulangkan.

Namun, Fachrul menilai proses pembinaan bukan persoalan mudah karena mantan anggota kelompok bersenjata ISIS sudah terpapar paham yang sangat radikal.

Pemerintah, kata Menag, bersinergi dengan berbagai unsur seperti lembaga swadaya masyarakat dan ormas keagamaan untuk membahas kemungkinan pemulangan WNI mantan ISIS. Lembaganya akan terus menggerakkan penguatan moderasi beragama dan toleransi.

"Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para mantan ISIS jika mereka akan dipulangkan," katanya.

Baca juga artikel terkait PEMULANGAN WNI EKS-ISIS atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Hendra Friana