Menuju konten utama

DPR Minta Pemerintah Buat Rekayasa Kedaruratan saat Puncak Haji

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang mengatakan rekayasa kedaruratan pada puncak haji di Armuzna penting demi untuk keselamatan jemaah Indonesia.

DPR Minta Pemerintah Buat Rekayasa Kedaruratan saat Puncak Haji
Petugas membantu jamaah calon haji dari kloter kuota tambahan embarkasi Balikpapan 21 (BPN 21) setibanya di salah satu hotel Sektor 3 di Mekah, Arab Saudi, Jumat (16/6/2023). Sebanyak 277 jamaah calon haji kloter tambahan tiba perdana di Mekah setelah menginap semalam di Madinah. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang meminta pemerintah untuk membuat rekayasa kedaruratan pada puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).

Pasalnya, tahun ini jamaah haji jumlahnya jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Terlebih, fasilitas di Armuzna memang ada peningkatan, tetapi belum terlalu cukup dengan jumlah jamaah yang lebih besar.

"Kalau tenda kita di Armuzna masih mengandalkan tenda yang lalu, saya yakin masih akan overload. Harus ada rekayasa kedaruratan, tadi saya belum mendengar dari pemaparan Pak Menteri [Agama]," kata Marwan melalui keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).

Marwan meminta puncak haji dirapatkan segera dan dibuatkan skenario kedaruratan. Sebab, jemaah Indonesia itu banyak yang lanjut usia (lansia) dan butuh perhatian khusus.

"Saya yakin juga tenda-tenda kesehatan di Arafah tidak bisa memenuhi," ucapnya.

Politisi Fraksi PKB ini melanjutkan rekayasa kedaruratan tersebut juga berkaitan dengan perjalanan dari Mina menuju Jamarat (lempar jumroh).

Kemenag telah menyediakan 40 mobil golf, tetapi Marwan pempertanyakan mengapa sopirnya berasal dari Arab Saudi.

"Kami berharap Gusmen [Menag] kembali menunjukkan kemampuannya dan kehebatannya. [kami minta] adakan tenaga khusus dari kita yang memegang kendali sopirnya, kalau tidak, besok tidak ada ada gunanya," ujarnya.

Marwan mengatakan hal ini perlu menjadi catatan penting demi untuk keselamatan jemaah. Apalagi tahun ini jumlah jemaah yang datang dari seluruh dunia sangat banyak.

"Selama ini hanya 5 jutaan orang, tapi kali ini mungkin bisa 6 jutaan sampai 7 jutaan," tuturnya.

Tahapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M telah menyelesaikan fase pemberangkatan jemaah haji. Proses ini telah berlangsung sejak 24 Mei hingga 25 Juni 2023.

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, bahwa serapan kuota haji tahun ini mencapai 99,6 persen. Dari total kuota nasional 229.000 orang, realisasi penyerapannya mencapai 228.093 jemaah

"Alhamdulillah, kerja keras semua pihak mengantarkan keterserapan kuota haji Indonesia hingga 99,6 persen," kata Hilman Latief melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/6/2023).

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan