Menuju konten utama

DPR: Hentikan Pro-Kontra LGBT Karena Tidak Bermanfaat

Menurut Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, lebih baik pemerintah fokus pada kesejahteraan masyarakat.

DPR: Hentikan Pro-Kontra LGBT Karena Tidak Bermanfaat
(Ilustrasi) Wakil Ketua DPR Agus Hermanto (kanan), Fahri Hamzah (kedua kanan), Fadli Zon (kedua kiri) dan Taufik Kurniawan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Pertentangan atau pro dan kontra mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) harus dihentikan karena tidak bermanfaat, menurut Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Menurutnya, lebih baik fokus dalam upaya menyejahterakan masyarakat.

"Jadi kalau ada pertentangan buat apa kita menguras energi. Itu sudah jelas dan garis batasnya sudah jelas sekali, berarti sudah tidak sesuai dengan norma agama dan Pancasila," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (24/1/22018).

Dia menilai agama apapun tidak mendukung adanya LGBT sehingga apabila ada orang yang mendorong hal tersebut maka yang bersangkutan dinilainya tidak beragama.

Menurut dia permasalahan tersebut bukan hanya pada fraksi mana yang setuju atau tidak, namun sudah menjadi masalah universal yang harus diatasi.

"Masa kita mau mengulangi kebodohannya lagi, ini bukan masalah fraksi mana yang setuju dan tidak setuju, tetapi lebih dari itu, ini masalah universal," ujarnya.

Wakil Ketua Umum DPP PAN itu meminta masyarakat menghentikan pro dan kontra soal LGBT dan mengajak untuk menyelesaikan masalah harga beras yang naik, impor beras dan garam yang masih saja diambil pemerintah sebagai sebuah kebijakan.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan masyarakat Indonesia yang religius pasti menolak segala bentuk penyimpangan yang dilarang agama, termasuk soal LGBT. Menurut dia apabila ada satu tindakan yang terkait dengan kesusilaan dan LGBT maka harus ada pemidanaan.

"Apalagi kalau itu dianggap sebagai sesuatu yang dikampanyekan, menular dan memperbanyak pengikut," katanya.

Dia menilai kondisi itu sangat membahayakan terutama bagi orang tua yang mempunyai anak kecil.

Baca juga artikel terkait LGBT

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora