tirto.id - Donald John Trump telah dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat pada Jumat (20/1/2017) siang waktu setempat di Gedung Capitol, Washington D.C.
Dengan tangan diletakkan di atas kitab suci Injil yang biasa digunakan keluarganya, dan dengan satu kitab lainnya yang digunakan dalam pelantikan Presiden ke-16 Abraham Lincoln, Trump mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung John Roberts.
Setelah menjalani upacara pengambilan sumpah, yang berlangsung di Gedung Capitol, Washington DC, sosok yang tidak memiliki pengalaman pemerintahan ataupun militer itu resmi menjabat sebagai Presiden AS, seperti dilaporkan Antara.
Pelantikan tersebut menjadi titik puncak kebangkitan kekuasaan politik Amerika bagi Trump, pengusaha miliarder berusaha berusia 70 tahun dari New York.
Trump, yang lahir pada 14 Juni 1946 di Kota New York, merupakan lulusan University of Pennsylvania Wharton School of Business dan pada 1968 bergabung dengan perusahaan properti milik ayahnya.
Pada 1971, ia mengambi alih kendali perusahaan, kemudian dalam beberapa puluh tahun membangun kerajaan bisnisnya.
Selama bertahun-tahun Trump menanamkan modal, antara lain dalam perjudian dan klub golf. Ia muncul menjadi tokoh pesohor melalui acara realitas TV-nya, "The Apprentice" dan pemilihan ratu sejagat, Miss Universe.
Majalah Forbes memperkirakan kekayaan Trump bernilai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp60,3 triliun) sementara menurut pengakuannya sendiri, kekayaannya mencapai 10 miliar dolar (sekitar Rp134,2 triliun).
Trump sebelumnya pernah mendukung calon-calon presiden dari kedua partai politik utama AS. Tokoh yang tidak memiliki pengalaman bekerja pada lembaga pemerintah itu kemudian mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada Juni 2015, demikian laporan Reuters.
Slogan yang diusung Trump pada masa kampanye adalah "Make America Great Again (Kembalikan Kehebatan Amerika)".
Ia menyokong pemberlakuan aturan keamanan nasional yang lebih ketat dan berjanji akan membuka lapangan pekerjaan di Amerika Serikat. Ia juga mengatakan akan membangun pagar dinding di sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk menghadang para imigran ilegal masuk ke AS.
Setelah mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam pemilihan presiden pada 8 November tahun lalu, Trump mengundang banyak kritik karena mencalonkan sebagian besar kalangan pengusaha kaya sebagai anggota-anggota kabinetnya.
Sikap lunaknya terhadap Rusia, yang dituding lembaga intelijen AS telah memanipulasi kampanye presiden AS, juga dihujani kritik.
Namun, Donald John Trump tetap dilantik menjadi Presiden ke-45 AS sekaligus membuktikan kematangan budaya demokrasi Negeri Paman Sam.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri