tirto.id - Bagaimana doa puasa hari ke-21 bulan Ramadhan?
Tiba pada hari ke-21 bulan Ramadan, seorang muslim layak mengencangkan ikat pinggang dalam beribadah mengikuti jejak Nabi Muhammad saw. Pada dasarnya, berpuasa adalah ibadah yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah lain.
Setiap tahun bulan Ramadan datang menyapa umat Islam di seluruh penjuru dunia. Bulan ini demikian istimewa karena Al-Qur'an, mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw. diturunkan pada Ramadan. Hal itu yang tercantum dalam Surah al-Baqarah:185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya, "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
"Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.".
Puasa sendiri termasuk dalam 4 rukun Islam Hal ini diungkapkan oleh Nabi Muhammad saw. dlaam riwayat, "Islam berasaskan 5 perkara, yaitu bersaksi tidak ada Dzat yang berhak disembah kecuali Allah Swt. dan Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, menunaikan haji dan puasa pada bulan Ramadan," (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan ayat Al-Qur'an dan hadis tersebut, maka puasa Ramadan wajib hukumnya bagi setiap muslim dengan disertai 3 syarat, yakni Islam, balig, serta berakal.
Menurut salah satu hadis qudsi, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw. bersabda, "Allah 'Azzawajalla berfirman "Semua amal perbuatan anak Adam-yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya.".
Keistimewaan Ibadah Puasa
Keistimewaan puasa dibandingkan ibadah-ibadah lainnya adalah sebagai berikut.
1. Pahalanya Ditentukan oleh Allah Secara Langsung
Puasa tidak mempunyai aturan pasti terkait pahalanya. Berbeda dengan ibadah lain yang memiliki kepastian jumlah pelipatgandaannya, khusus puasa ini hanya Allah Swt. yang MahaMengetahui.
Hal ini selaras dengan petikan kalimat hadis,"karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya.".
2. Terhindar dari Riya
Puasa termasuk ibadah yang tidak bisa membuat manusia untuk berbuat riya alias pamer. Puasa tidak membutuhkan gerakan tertentu atau aktivitas khusus berjemaah. Ini berbeda dengan misalnya salat, yang membuat seseorang diketahui berjemaah atau tidak, diketahui mengerjakan atau tidak.
Apakah seseorang berpuasa atau tidak, hanya dia dan Allah yang mengetahui. Seseorang mungkin saja bersikap seolah berpuasa di depan orang lain, tetapi tidak ada yang tahu apakah orang tersebut membatalkan puasa atau tidak kala ia sendirian.
Ibadah puasa yang tidak "tampak" tersebut tidak bisa ditunjukkan atau dipamerkan kepada orang lain.
3. Menghalau Unsur Setan dalam Diri Manusia
Diriwayatkan dalam sebuah hadis "Sesungguhnya setan itu menyusup dalam aliran darah anak Adam, maka persempitlah jalan masuknya dengan lapar (puasa),".
Ketika berpuasa, seorang muslim tentunya bakal menahan rasa lapar dan haus sejak waktu subuh hingga menjelang magrib alias ketika berbuka.
Artinya, tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh. Cara ini mampu melatih seseorang mengendalikan nafsunya, membuat ia bisa berpikir lebih jernih, dan menghalangi keterlekatan dirinya dari hal-hal duniawi.
Doa Puasa Hari ke-21 Ramadhan
Berikut adalah doa puasa hari ke-21 dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ
Latin:
Allahumma-j'al lî fîhi ilâ mardlâtika dalîlan wa lâ taj'al lis syaithâni fîhi 'alayya sabîla wa-j'alil jannata lî manzilaw wa maqîla yâ qâdliya hawâ'ij thâlibîn
Terjemahan:
Ya Allah, berikanlah kepadaku pada bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridaan-Mu, jangan Kau beri kesempatan kepada setan pada bulan ini untuk menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai tempat tinggal dan bernaungku, wahai Pemberi segala kebutuhan orang-orang yang meminta.
Niat Puasa Ramadan
Berniat sebelum melakukan ibadah wajib merupakan suatu keharusan, termasuk puasa Ramadan. Niat ini menunjukkan kejelasan ibadah yang akan ditunaikan. Hukumnya wajib, meskipun hanya dalam hati. Sementara itu, menurut ulama mazhab Syafi'i, pelafalan niat sangat dianjurkan.
Berikut bacaan niat puasa ramadhan dalam bahasa Arab, latin beserta artinya dalam terjemahan bahasa Indonesia:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala"
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Bacaan Doa Sahur
Berbeda dengan niat puasa yang hukumnya wajib, bersahur merupakan ibadah sunah. Artinya, yang mengerjakannya mendapat pahala, sementara tidak berdosa jika meninggalkannya.
Kendati demikian, Nabi Muhammad SAW amat menganjurkan umatnya untuk bersahur karena keutamaannya yang demikian besar, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bersalawat untuk mereka yang bersahur,” (H.R. Ahmad).
Berikut lafal doa sahur yang dianjurkan dibaca dalam bahasa Arab, latin beserta artinya dalam terjemahan bahasa Indonesia:
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Bacaan latinnya: "Yarhamullâhul mutasahhirîn."
Artinya: “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Yulaika Ramadhani