tirto.id - Bagaimana bacaan doa puasa hari ke-30? Hari terakhir puasa telah tiba, waktunya menyongsong bulan Syawal dan Hari Raya Idul Fitri.
Salat Id pada hari raya Idul Fitri bersifat sunah muakkad alias sangat dianjurkan.
Salat Id tersebut pertama kali dilaksanakan sejak tahun kedua dalam hitungan kalender Hijriah.
Salat Id di hari raya Idulfitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal atau setelah umat Islam melangsungkan puasa selama bulan Ramadan.
Dalam pelaksanaannya, juga terdapat dua khotbah yang mengiringi dan menjadi satu rangkaian usai menjalankan salat sunah tersebut.
Berikut adalah panduan untuk salat Idulfitri sebagaimana dikutip laman NU Online.
1. Niat
Niat salat Idulfitri ialah berikut ini.
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Latin:
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak‘ataini (ma'mûman/ma'mûman)lillahi ta'ala
Terjemahannya:
"Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala".
2. Takbiratul ihram
Membaca Takbiratul ihram. Dilanjutkan doa iftitah. Kemudian mengucapkan takbir sebanyak tujuh kali (ketika rakaat pertama).
3. Surah Al-Fatihah (Rakaat Pertama)
Membaca surah Al-Fatihah sebagaimana layaknya salat sunah lainnya. Setelahnya, disunahkan untuk membaca surah Al-A'la sebagai salah satu pilihan surah atau ayat Al-Qur-an.
Dilanjutkan ruku’, i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, kemudian berdiri lagi untuk melangsungkan rakaat kedua.
4. Rakaat Kedua
Pada rakaat kedua, rangkaiannya sama seperti rakaat pertama. Namun, takbir dibaca hanya 5 kali.
Usai membaca surah Al-Fatihah, pilihan surahnya dianjurkan memakai Surat al-Ghâsyiyah. Kemudian ruku’, i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan diakhiri salam.
5. Mendengarkan khotbah usai salam
Setelah imam mengakhiri salat Id dengan mengucapkan salam, maka jamaah sebaiknya tidak langsung pulang. Namun, mendengarkan khotbah terlebih dahulu hingga selesai.
Doa Puasa Ramadhan Hari ke-30
Berikut adalah doa puasa hari ke-30 bulan Ramadan dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Latin:
Allâhummaj’al shiyâmî fîhi bisysyukri wal qabûli ‘alâ mâ tardhâhur Wayardlâhurrasûlu muhkamatan furû’uhu bil ushuli bihaqqi sayyidinâ muhammadin wa âlihit Al-Thâhirîn wal hamdu lillahi rabbil’âlamin
Terjemahan:
"Ya Allah, terimalah puasaku di bulan ini dengan rasa syukur. Jadikanlah puasaku ini mendatangkan keridhaan-Mu dan keridhaan para Rasul-Mu. Engkau kuatkanlah furu (cabang-cabang)-nya dan ushul (pokok-pokok)-nya. Demi kebenaran junjungan kami Muhammad saw beserta keluarganya yang suci. Segala puji bagi-Mu ya Allah,Tuhan semesta alam".
Doa Buka Puasa dan Artinya
Dikutip dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan karya Ma'ruf Khozin terbitan Pengurus Pusat Lajnah Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2017:21) terdapat dua redaksi doa buka puasa. Yang pertama adalah sebagai berikut.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Artinya, "Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insyaallah pahala sudah tetap."
Sedangkan doa yang kedua adalah sebagai berikut.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insyaalah."
Dalam buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2018:29), doa yang kedua di atas merujuk pada hadis riwayat Ibnu Umar r.a, yang berkata, "Apabila Rasulullah saw berbuka, beliau berdoa, dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah". (H.R. Abu Dawud).
Doa buka puasa tersebut menunjukkan rasa syukur umat Islam kepada Allah, karena telah mampu melewati sehari penuh tanpa makan, minum, dan menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Sebaik-baiknya buka puasa adalah di awal waktu atau dengan menyegerakannya ketika kumandang adzan Maghrib telah tiba. Sementara sahur yang paling utama adalah yang dilakukan pada akhir waktu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. sebagai berikut:
بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ
Artinya, "Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur."
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani