Menuju konten utama

DK PBB Gelar Sidang Darurat Soal Uji Coba Bom Hidrogen Korut

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang darurat untuk membahas uji coba bom hidrogen Korea Utara hari ini, Senin (4/9/2017).

DK PBB Gelar Sidang Darurat Soal Uji Coba Bom Hidrogen Korut
Antonio guterres tiba untuk konferensi pers di kantor pbb di Jenewa, Swiss. Antara foto/reuters/denis balibouse.

tirto.id - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk uji coba nuklir bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara sebagai "sangat mendestabilisasi keamanan kawasan". Dia mendesak pemimpin negeri itu untuk menahan diri melakukan aksi semacam itu.

"Tindakan ini adalah pelanggaran serius lainnya yang dilakukan DPRK (nama resmi Korea Utara) terhadap kewajiban internasional dan merongrong upaya non proliferasi (penyebaran senjata nuklir) dan perlucutan senjata internasional. Aksi ini juga sangat mendestabilisasi keamanan kawasan," kata juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric.

Terkait uji coba nuklir bom hidrogen Korut ini, Dewan Keamanan PBB akan bertemu dan menggelar sidang darurat pada Senin pukul 10.00 waktu setempat atau Senin 20.00 WIB malam nanti untuk membahas uji coba bom hidrogen Korea Utara itu.

Permintaan sidang darurat itu diajukan oleh Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis dan Korea Selatan.

Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir keenam yang paling kuat kemarin yang disebut sebagai bom hidrogen yang canggih untuk dipasangkan pada peluru kendali jarak jauh, seperti dilansir dari Antara.

Amerika Serikat juga mengancam untuk meluncurkan "respons militer besar-besar" terhadap ancaman Korea Utara menyusul uji coba peledakan bom yang disebut-sebut sebagai miniatur bom hidrogen.

Ancaman Menteri Pertahanan Jim Mattis itu disampaikan setelah Presiden Donald Trump memerintahkan rapat darurat para penasihat keamanan nasionalnya untuk membahas uji coba bom nuklir yang kekuatannya disebut melebihi bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia Kedua.

Mattis berkata kepada wartawan, "Setiap ancaman kepada Amerika Serikat atau teritorinya, termasuk Guam, atau sekutu-sekutu kita, akan dijawab dengan respons militer besar-besaran, respons yang efektif dan luar biasa besar.

"Kita tidak meniatkan penghancuran total sebuah negara, yakni Korea Utara. Tetapi seperti sudah saya katakan, kita punya banyak opsi untuk dilakukan," sambungnya.

Sebelumnya, Trump mengutuk uji coba bom hidrogen itu dengan berkata, "hentikan semua perdagangan dengan semua negara yang berbisnis dengan Korea Utara."

AS menghitung gempa bumi dengan magnitudo 6,3 dekat situs utama percobaan nuklir Korea Utara yang dirasakan sampai Cina di mana getarannya membuat ambruknya sebuah terowongan di situs itu.

Sementara itu, militer Korea Selatan menyatakan pada Senin bahwa pasukan udara dan angkatan daratnya menggelar latihan rudal pada dini hari sebagai respons terhadap uji nuklir keenam Korea Utara pada Minggu (3/9/2017).

Latihan militer ini melibatkan penggunaan rudal dan rudal balistik berjangkauan jauh, menurut pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Latihan militer yang lebih besar tengah disiapkan oleh Korsel bersama dengan pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan, menurut pernyataan itu.

Korea Utara melakukan uji nuklir keenam dan yang paling kuat pada Minggu, yang katanya merupakan bom hidrogen canggih untuk rudal jarak jauh.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri