Menuju konten utama

Djarot Saiful Tampik Maju Pilgub Jatim 2018

Kalah di Pilkada DKI Jakarta, Djarot Saiful belum terpikirkan maju di Pilgub Jatim 2018. 

Djarot Saiful Tampik Maju Pilgub Jatim 2018
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut Dua, Djarot Saiful Hidayat menggunakan hak pilih di TPS 8, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/4). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta aktif Djarot Saiful Hidayat menampik adanya isu bahwa bakal maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada tahun 2018, kendati kalah dalam Pilkada Jakarta versi hitung cepat KPU.

“Enggak terpikir,” ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2018).

Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa pihak partai yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak ada omongan yang mengarah ke Pilgub Jatim.

Terkait anggapan bahwa Djarot memiliki ikatan batin dengan warga Jawa Timur karena sempat menjadi Bupati Blitar selama dua periode, Djarot mengelak bahwa ia tidak hanya memiliki ikatan batin dengan warga Jawa Timur, namun juga dengan seluruh bangsa. Ia menambahkan, jika Pilgub Jatim masih jauh sehingga ia belum sempat memikirkannya.

Namun pengamat Politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar menyampaikan bahwa Djarot Saiful Hidayat ada kemungkinan maju dalam konstelasi Pilgub Jawa Timur.

“Ya tentu saya kira peluang ada tapi seberapa besar saya menyatakan tidak begitu besar karena saya kira PDIP sudah menyiapkan orang untuk dijadikan kandidiat. Dengan upaya PDIP yang telah menyiapkan orang tentu Pak Djarot tentu harus berkompetisi kembali di internal PDIP untuk bisa dicalonkan menjadi kandidat,” ungkap dia saat dihubungi Tirto.id, Kamis (27/4/2017).

Ia membenarkan bahwa Pilgub Jatim masih jauh dan masih ada kemungkinan untuk PDIP menggodok orang yang akan dicalonkan menjadi kandidat, namun menurut dia, hal tersebut bukanlah karakteristik PDIP. Biasanya, kata dia, PDIP membutuhkan waktu lama untuk menggodok orang-orang untuk dicalonkan di masing-masing daerah.

“Katakanlah popular jelas namun apakah kemudian cukup mampu untuk mendongkrak suara PDIP bahkan untuk maju di Jatim. PDIP perlu menimbangkan betul. Sejauh yang saya tangkap saya kira PDIP belum ada mewacanakan untuk Djarot di Jatim,” tambah dia.

Idil menduga, pasca-lengser dari kursi DKI 2, Djarot akan terlebih dahulu ditarik oleh partai, namun belum jelas akan diletakkan di mana karena berkaitan dengan kebijakan partai. “Karena begini, Pak Djarot belum punya sejarah di internal secara konsisten di PDIP karena beliau muncul menggunakan kendaraan PDIP waktu di Blitar dan naik jadi Wagub DKI atas perintah PDIP. Namun apakah naik menggantikan Hasto, saya kira tidak sampai sana,” kata dia.

Tetapi, lanjut dia, untuk ditempatkan sebagai kepala daerah, kemungkinan masih ada terutama di Jatim, namun seberapa kemungkinan tersebut masih belum jelas dan samar. Kalaupun seandainya, kata Idil, dipasangkan dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, permasalahannya apakah elektabiltas Djarot mampu melebihi Risma?

Tentunya Djarot enggan jika maju sebagai wakil gubernur, kata Idil.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Agung DH