tirto.id -
Keterlambatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam peluncuran buku "Megawati Soekarnoputri dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat" di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Rabu (23/3/2016) malam mendapat sindiran dari seniman Butet Kertaredjasa.
Butet yang menjadi moderator dalam acara peluncuran buku tersebut sempat melontarkan pernyataan mengenai kedatangan Ahok. "Meskipun di luar sana, masih ada hiruk-pikuk masalah independen, tapi Ahok tetap datang ke ibunya," kata Butet yang disambut tawa sebagian besar undangan yang hadir.
Dalam acara itu, Ahok duduk berdekatan dengan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Sedangkan Megawati duduk di barisan kursi depan, berdekatan dengan Menko Maritim Rizal Ramli, Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Sutiyoso, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Dikusi buku tersebut membahas soal latar belakang kegiatan Megawati Soekarnoputri pada periode 1992-1996, yang ditulis oleh 22 wartawan.
Setelah semua penulis memaparkan pandangan dan pengalaman bersama Megawati pada periode tersebut, Butet mempersilahkan Megawati untuk naik ke atas panggung untuk memberikan tanggapannya.
Selain mengomentari buku tersebut, Megawati juga turut mengomentari soal kehadiran mantan Bupati Belitung Timur ini. "Saya heran Pak Ahok datang juga. Soalnya ada sampingannya yang bilang...," kata Megawati tanpa melanjutkan kalimatnya.
Namun, ketika Megawati memberikan 10 buku yang sudah ditandatanganinya kepada 10 undangan terpilih, justru Ahok yang dipanggil salah seorang penulis untuk mendapatkan buku pertama. (ANT)