tirto.id - Kereta Api Indonesia (KAI) baru saja merayakan hari jadinya yang ke-78, Kamis (28/9/2023). Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, pertambahan usia ini memberi makna penting bagi KAI.
Ada sejumlah proyek nasional yang berhasil dituntaskan oleh KAI sepanjang tahun 2023.
"Kita baru saja menyelesaikan LRT Jabodebek yang dilaunching oleh Pak Presiden 28 Agustus 2023 dan penumpangnya terus naik. Hingga saat ini, total mencapai 1,4 penumpang orang dari sebelumnya 1,2 juta penumpang," ujarnya ditemui di acara KAI Expo 2023 bertajuk Crafting Your Journey, Jumat (29/9/2023).
Dirinya menambahkan, total penumpang LRT di akhir pekan mencapai 70.000 orang. "Kita akan terus dorong agar masyarakat semakin bertransformasi menggunakan transportasi masal," tuturnya.
Ia mengatakan KAI juga akan segera merilis Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) pada Senin (2/10/2023). "Sekarang sedang dalam tahap trial dan akan diresmikan oleh Pak Jokowi. Sabar sebentar," ucapnya.
Di samping dua proyek nasional itu, KAI juga melakukan pemesanan kereta api terbanyak dalam sejarah yaitu sebanyak 612 kereta api.
"Kami ada program peremajaan kereta. Kereta yang kami pesan itu antara lain kereta api kelas I, kereta api kelas ekonomi, dan kereta api luxury, baik itu kereta kelas 1, kelas ekonomi, maupun kereta luxury," urainya.
Seluruh kereta api tersebut dibeli KAI dari INKA. Didiek menuturkan bahwa pembelian kereta melalui INKA dilakukan sesuai arahan pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi nasional.
Dirinya juga membocorkan bahwa tepat di hari pembukaan acara KAI Expo, KAI sedang melakukan testing kereta kompartemen. "Kita lagi ada perjalanan kereta dari Gambir ke Cirebon. Nanti bisa dilihat," ujarnya.
Tidak hanya menghadirkan sejumlah variasi kereta baru, KAI juga akan memberi pelayanan baru untuk para penumpang kereta api. Salah satunya layanan boarding dengan face recognition. "Boardingnya pakai wajah masing-masing. Jadi enggak perlu mengeluarkan tiket lagi, tidak perlu mengeluarkan KTP lagi. Hanya butuh 2 detik," jelasnya.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menambahkan face recognition boarding gate adalah fasilitas layanan boarding yang dilengkapi kamera. Fungsi kamera tersebut adalah untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas penumpang melalui wajah yang datanya sudah terintegrasi dengan data pemiliknya.
"Bagi pelanggan yang ingin menikmati fasilitas tersebut, mereka harus melakukan registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya," ujar Joni.
Pelanggan hanya cukup menempelkan e-KTP pada alat e-KTP reader lalu menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.
Selanjutnya, pelanggan tidak perlu lagi mencetak boarding pass. Mereka hanya perlu mengarahkan wajahnya ke Face Recognition Boarding Gate saat mendekati jam keberangkatan. Nantinya, di layar akan muncul data tiket, identitas, dan status vaksinasi dari pemilik wajah. Jika sudah sesuai, gate akan terbuka secara otomatis.
Saat ini face recognition telah terpasang di sembilan stasiun yakni Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Malang, Solo Balapan, Gambir, Cirebon, Surabaya Pasar Turi, dan Semarang Tawang.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Maya Saputri