tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ada yang lebih unik daripada sekadar keberagaman. Sebab keberagaman sudah ada di banyak negara misalnya India, Tiongkok, dan Papua Nugini.
"Yang sesungguhnya hebat di Indonesia ialah di sini ada persatuan," kata Anies dalam sambutannya di panggung utama Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Namun Anies pun sadar, keberagaman tidak bisa dijaga hanya dengan retorika. Cara menjaganya, kata Anies, melalui memastikan adanya keadilan.
"Ketika kesetaraan kesempatan ada. Ketika perlakuan yang sama ada pada setiap warga negara Indonesia. Maka di situ kita akan merasakan keadilan dan dengan begitu kita memiliki persatuan," tuturnya.
Sebelum menyampaikan sambutannya tersebut, Anies diteriaki pujian oleh peserta reuni,
"Presiden! Presiden! Presiden!" teriak peserta reuni di bagian depan panggung utama.
Namun ia sempat ditegur peserta reuni. Sebab menyatakan bahwa reuni 212 yang terjadi sebelumnya dihadiri ratusan ribu orang.
"Jutaan Pak," teriak peserta reuni.
"Jutaan? Jumlahnya ya? Jutaan tuh katanya," balas Anies.
Pembaca acara Reuni Alumni 212 Haikal Hassan Baras juga sempat memuji Anies. Dia melemparkan pantun usai Anies berpidato.
"Asap dapur pintu terbuka. Tercium sedap ikan peda. Indonesia akan berjaya. Kalau Anies Baswedan pimpinannya," kata Haikal.
Anies datang sekitar pukul 06.15 WIB dan masuk melalui pintu VIP Monas. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menggunakan seragam dinas pegawai negeri sipil (PNS) berwarna coklat dilengkapi peci berwarna hitam.
Kedatangan Anies disambut tepuk tangan dan teriakan takbir dari seluruh peserta akbar reuni 212 yang hadir. Tak hanya itu, mayoritas peserta juga mengabadikan momen ini dalam jepretan kamera ponsel.
Diketahui, reuni akbar dimulai pukul 03.00 WIB dan akan berakhir pukul 08.30 WIB. Agendanya diawali saalat Tahajud, dzikir, shalat Subuh bersama, hingga bermunajat kepada Allah SWT.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dieqy Hasbi Widhana