tirto.id - Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan, pihaknya akan mempercepat pembangunan dan peningkatan pekerjaan trotoar untuk mengintegrasikan ke moda transportasi di DKI Jakarta. Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019.
Dirinya menjelaskan, pada tahun kegiatan 2019 ini, pihaknya akan membangun di lima wilayah di DKI Jakarta. Sejumlah darah tersebut antara lain di Kemang Raya, Jl. Satrio Kasablanca, Cikini Raya, Salemba dan Kramat.
"Di Jakarta Utara juga di Yos Sudarso, di Barat Jalan Latu menten dan di Timur Jalan Otista, Jati Negara, semua bergerak di 2019 ini," ujar Hari di kawasan Taman Sepeda Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Ia mengatakan, untuk pembangunan trotoar di lima wilayah DKI Jakarta, memakan anggaran sekitar Rp275 Miliar. Sementara untuk panjangnya trotoar tersebut, sekitar 14 kilometer pada tahun 2019 ini.
Pertama-tama, kata dia, untuk mengintegrasikan pejalan kaki ke angkutan Moda Raya Terpadu (MRT). Pihaknya akan merevitalisasi delapan trotoar stasiun MRT agar memudahkan pejalan kaki dalam mengakses.
Sejumlah trotoar tersebut seperti di stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Jalan Kartini, Cipete, Blok A, Blok M, Benhil, sampai ke MRT stasiun Setiabudi.
"Dari delapan stasiun MRT ini, akan kami benahi dan tingkatkan supaya masyarakat begitu jalan kaki dari angkutan yang sebelumnya, angkutan pribadi mereka bisa bergerak dan aksesibilitas stasius secara nyaman," jelasnya.
Selain MRT, pihaknya juga berencana akan membangun pedesterian yang Bus Rapit Transit (BRT) dan Kereta Rel Listrik (KRL).
Hari menjelaskan, begitu ada Ingub nomor 66 Tahun 2019, Dinas Bina Marga juga akan mempercepat pembangunan trotoar pada tahun 2020.
"Kami sudah rencanakan dan desain bahwasanya tempat yang integrasi dengan MRT, BRT dan KRL, kita sudah sertakan. Dalam Ingub itu, ada 25 jalan protokol, alteri maupun penghubung. Namun, kami mempersiapakna 31 jalan protokol alteri dan penghubung lebih banyak untuk persiapkan," terangnya.
Hari mengatakan, dalam melakukan pembangunan trotoar tersebut membutuhkan dana sekitar Rp1,1 triliun.
"Itu karena agak banyak ada di MT. Hariyono, Gatot Subroto, Rasuna Said dan jalan Soeprapto. Jadi akan kita kejar di delapan titik MRT yang terintegrasi. Panjang di tahun 2020 sekitar 47 km," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno