Menuju konten utama

Digugat Konsumen, Garuda Jelaskan Soal Layar TV Tak Menyala

Garuda Indonesia menjelaskan gangguan televisi di pesawat, karena terjadi pada penumpang yang duduk di ruas kursi yang secara teknis memang tidak tersedia layanan televisi atau hiburan.

Digugat Konsumen, Garuda Jelaskan Soal Layar TV Tak Menyala
Pesawat Garuda Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - Seorang penumpang menggugat Garuda Indonesia karena monitor televisi di bangku pesawatnya tidak berfungsi.

Maskapai plat merah ini pun diduga melanggar Pasal 30 ayat (1) Permenhub 185 Tahun 2015 yang dianggap mewajibkan Garuda menyediakan fasilitas full service termasuk tv yang menyala.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan mengatakan, maskapai plat merah itu belum dapat memastikan tepatnya bagaimana akhirnya penumpang itu dapat memperoleh layanan seperti itu.

Namun, setidaknya, kata Ikhsan, ada dua kemungkinan terkait tidak menyalanya layar monitor itu.

Pertama, kata Ikhsan, matinya televisi itu merupakan kejadian 'Kasuistis'. Maksudnya hanya terjadi sebagai kasus yang sifatnya satu-satu atau individual saja. Dengan demikian, belum tentu jika pada setiap penerbangan terjadi demikian.

"Pertama itu sifatnya kasuistis. Case-nya gak semua rusak. Kalau itu mungkin kami memohon maaf ke penumpang jadi penerbangan dia tidak nyaman. Akan kami perbaiki ke depan," ucap Ikhsan saat dihubungi reporter Tirto,Jumat (26/7/2019).

Kedua, kata Ikhsan, mengatakan kemungkinan terjadi pada penumpang yang duduk di ruas kursi yang secara teknis memang tidak tersedia layanan televisi atau hiburan. Ruas kursi itu berada di baris paling belakang yaitu nomor 47-48.

Pada kursi ini, Ikhsan mengatakan, maskapai memang tidak menyediakan layanan video, tetapi penjualan tiketnya sudah disesuaikan.

Ketika bertransaksi, travel agent dan counter ticket yang melayani penumpang diharuskan untuk menjelaskan kepada konsumen bahwa ada perbedaan layanan sehingga harga yang ditawarkan pun berbeda dari kursi pada umumnya.

"Itu ticketing counter atau travel agent, petugasnya ketika transaksi menjelaskan ‘Pak ini harganya beda dengan harga tiket secara umum'," ucap Ikhsan.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali