tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menyatakan bahwa Jokowi sangat peduli pada masalah lingkungan. Hal itu untuk merespons pernyataan Walhi yang menyatakan kandidat Pilpres 2019 belum banyak membicarakan tema tentang lingkungan.
Menurut Arya, kebijakan Jokowi telah banyak mendukung masalah lingkungan. Hanya saja, kata Arya, Jokowi lebih fokus pada masalah lingkungan hidup yang besar dan mempengaruhi pariwisata Indonesia.
Salah satu bukti keseriusan Jokowi dalam masalah lingkungan, klaim Arya, adalah berkurangnya kasus kebakaran hutan di Indonesia.
"Riau yang dulu setiap tahun kebakaran dan orang Riau kena dampak asap sekarang ada lagi enggak? [...] Sekarang kan sudah berkurang betul yang langsung dirasakan dampak oleh masyarakat," kata Arya kepada Tirto di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Selain itu, kata Arya, ada banyak taman wisata yang mendapat perhatian lebih dari Jokowi. Ia juga mengatakan, kebijakan untuk memberikan perhatian yang lebih ke sektor wisata juga akan meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar juga.
"Kita fokus pada yang besar," tegasnya. "Udah lebih masuk program-program jelas sekarang."
Di sisi lain, LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memandang belum banyak politikus Indonesia yang membicarakan masalah lingkungan. Kepala Departemen Kampanye Walhi, Khalisah Khalid mengatakan, tema ini juga absen dalam tiap perdebatan di televisi.
"Isu lingkungan kalah dengan isu-isu semacam wajah Boyolali," kata Khalisah dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).
Khalisah mengatakan, saat ini para politikus justru sering membicarakan tentang politik identitas. Padahal, kata dia, isu lingkungan, khususnya terkait perubahan iklim, sebenarnya sangat politis dan seharusnya jadi perhatian calon presiden-wakil presiden.
Berdasarkan temuan Walhi, kata dia, selama ini usaha untuk menangkal perubahan iklim hanya diupayakan pemerintahan pusat namun tidak benar-benar diperhatikan pemerintahan daerah.
"Memang belum ada sinergi secara struktural antara pemerintah daerah dan pusat terkait usaha untuk penurunan emisi," kata Khalisah.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto