tirto.id - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengeluhkan permasalahan hukum yang terjadi saat ini. Di depan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, Surya Paloh menilai masalah hukum saat ini membuat Indonesia makin suram dan menyurutkan semangat optimisme ke depan.
"Kita tidak mungkin akan bergerak lebih hebat ke depan, membawa impian-impian besar, membangun optimisme, ketika kita berhadapan dalam suasana yang mencekam karena aspek penegakan hukum dari kanan, kiri, muka, belakang, atas, bawah, setiap hari, setiap sore, setiap malam, setiap pagi. Nah itu menurut Nasdem," kata Surya Paloh dalam pidatonya di acara penutupan Kongres Partai Nasdem, di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Surya Paloh berharap agar ada kepastian hukum saat Prabowo menjadi presiden mendatang.
"Kami mohon, ada suasana baru yang kita bisa dapatkan di bawah kepemimpinan bapak Prabowo Subianto. Ini harapan representasi pemikiran dari apa jeritan berbagai komponen dan elemen masyarakat," kata dia.
Surya Paloh mengeluhkan ada banyak kasus hukum yang digunakan untuk kriminalisasi demi kepentingan politik. Ia menyayangkan hukum dijadikan alat untuk sekadar mencari-cari kesalahan.
"Hukum bukan untuk mencari-cari kesalahan. Sudah bukan waktu lagi negeri ini harus datang dalam suasana untuk menikmati seluruh pemberitaan yang menjadi bahan tertawaan," kata dia.
Selain membahas soal kasus hukum, Surya Paloh menyinggung soal kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang. Surya Paloh secara gamblang meminta agar jatah kursi menteri untuk Nasdem tak usah terlalu dipikirkan.
Hal itu sebagai bentuk bukti ketulusan Nasdem dalam mendukung Prabowo dan Gibran di pemerintahan mendatang.
"Bapak Presiden terpilih Prabowo nggak usah terlalu memikirkan Nasdem ini dia harus dapat kursi berapa, bukan itu Bapak Prabowo, tapi jangan pernah ragukan ketulusan hati, keikhlasan hati," kata Surya Paloh.
Dirinya menyadari bahwa pembahasan soal kursi menteri adalah sebuah keniscayaan. Oleh karenanya, daripada berbicara mengenai kursi menteri di balik layar, Surya Paloh memilih untuk membicarakan hal tersebut secara terbuka di hadapan Prabowo.
"Sikap dengan segala terus terang, berbicara seperti apa adanya, sepakat atau kurang sepakat, itu pasti kami akan lakukan di depan Bapak, bukan hanya di belakang Bapak," kata dia.
Meski tak menyebutkan secara spesifik mengenai jumlah kursi menteri, namun Surya Paloh mengingatkan Prabowo mengenai persahabatan mereka yang telah berjalan lama.
Surya Paloh menyebut persahabatannya dengan Prabowo telah berlangsung puluhan tahun.
"Kita mendapatkan kehormatan seorang sahabat yang menjadi andalan obsesi dan pikiran-pikiran besar Nasdem yang telah menjadi presiden terpilih," katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto