tirto.id - Arab Saudi mengubah bahkan menghapus beberapa peraturan demi mendongkrak pendapatan negara di luar minyak. Hal ini membuat Arab Saudi mengalami perubahan signifikan dalam kehidupan sosial dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak dipungkiri, perubahan tersebut terjadi karena campur tangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), yang merupakan pemimpin de fakto negara tersebut.
Dikutip dari PBS, para ahli mencatat adanya perubahan signifikan di beberapa wilayah kerajaan konservatif tersebut.
"Salah satu hal yang berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir adalah adanya pelonggaran umum di kehidupan sosial," kata Eman Alhussein, rekan tamu Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
"Sebelumnya, orang harus mempertahankan dua gaya hidup terpisah, satu di rumah, saat mereka menjadi diri sendiri, lainnya di depan umum. Sekarang, suasana di kota-kota besar seperti Riyadh dan Jeddah sangatlah santai."
Perubahan sosial besar-besaran ini merupakan bagian dari proyek kerja MBS, Vision 2030 yang bertujuan memodernisasi kerajaan Arab Saudi. MBS menyampaikan bahwa Arab Saudi lebih dari sekedar minyak bumi, namun memiliki potensi besar di sektro lainnya seperti pariwisata.
"Bersama, kita akan terus membangun negara yang lebih baik, memenuhi mimpi kita untuk sejahtera, mengembangkan bakat, potensi, dan dedikasi dari orang-orang muda kita, laki-laki dan perempuan," pesannya dalam proyek tersebut.
Perubahan yang terjadi diantaranya adalah pelonggaran regulasi terhadap perempuan, seperti menyetir, bepergian sendiri, kemudian mulai ada kelab dan konser musik di Saudi, dan upaya-upaya pelonggaran untuk mendongkrak pariwisata, seperti pelonggaran birokrasi visa dan mengizinkan pasangan turis menginap tanpa surat nikah.
Perempuan Boleh Menyetir
Pada September 2017, pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa perempuan akan diiznkan mengemudi sendiri pada musim panas tahun berikutnya. Ini menjadi sebuah gebrakan baru karena selama ini perempuan harus bergantung pada laki-laki untuk bepergian, bahkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari, NPR melansir.
Dengan kebijakan baru ini, akan ada 3 juta perempuan yang memiliki surat izin mengemudi pada 2020. Selain itu, tempat-tempat kursus mengemudi khusus wanita juga mulai dibanjiri peserta.
Mengadakan Konser di Arab Saudi
Di sektor hiburan, MBS tahun 2017 telah melonggarkan aturan konser untuk musisi kelas dunia menggelar konser musik atau tur di negaranya. Festival pertama di Arab Saudi dimulai pada malam libur nasional, 23 September 2017, laki-laki dan perempuan turun ke jalan menari, dan mencaci keadaan sosial yang konservatif di negara tersebut.
France24 mencatat, penyanyi Libanon Hiba Tawaji, komposer Yunani Yanni, penyanyi pop Mohammed Abdo pernah menggelar konser musiknya di Arab Saudi.
Di acara Season Jeddah pada 8 Juni hingga 18 Juli lalu, digelar banyak festival, hiburan, dan dan pawai budaya ditampilkan. Musisi Marshmello, Afrojack dan R3hab tampil memeriahkan rangkaian acara.
Yang terbaru, group asal Korea Selatan, BTS yang mengumumkan akan mengadakan konser bulan ini di Arab Saudi, sebagaimana diwartakan CNN.
Membangun Kelab Malam
Kelab malam halah pertama juga diujicobakan di Jeddah, Arab Saudi. Konsep halah ini merujuk pada konsumsi non-lakohol dalam kelab. Kelab White, yang dibangun oleh jaringan bisnis kelab malam di Beirut dan Dubai, Addmind Hospitality Group yang mengkonsepsikan laki-laki dan perempuan akan berada di suatu ruang bersama untuk menikmati hiburan, The Medialine melansir.
Namun, kelab tersebut langsung ditutup pada malam perdanannya karena dianggap menyalahi aturan dan prosedur legal, serta diselenggarakan tanpa izin resmi.
Pelonggaran Aturan Bagi Perempuan yang Bepergian
Agustus 2019 Pemerintah mulai menetapkan aturan baru, yaitu mengizinkan perempuan bepergian ke luar negeri tanpa wali laki-laki. Aturan ini mengizinkan perempuan berusia 21 tahun ke atas memiliki paspor dan bepergian keluar negeri tanpa izin dari wali, Aljazeera melaporkan.
Sebelumnya, perempuan perlu izin dari walinya laki-laki untuk menikah, memperbaharui paspor dan bepergian keluar negeri.
Pasangan Turis Asing Dapat Menyewa Kamar Tanpa Surat Nikah
Aturan teranyar ini baru ditetapkan Minggu (6/10/2019) oleh Komisi Pariwisata dan Kebudayaan Nasional Arab Saudi dalam rangka meningkatkan minat turis asing untuk mengunjungi Arab Saudi.
Melansir The Guardian, turis asing bisa menyewa satu kamar hotel tanpa menunjukkan surat nikah, namun aturan ini tidak berlaku bagi warga negara Arab Saudi.
Mempermudah Birokrasi Perolehan Visa
Selain pelonggaran larangan tersebut, Arab Saudi juga mempermudah birokrasi visa bagi wisatawan asing. Wisatawan bisa mendapatkan visa saat sudah tiba di bandara atau dengan pengaplikasian online. Kebijakan ini berlaku bagi 49 negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora