Menuju konten utama

Demonstrasi Menuntut Pembukaan Jalan Jatibaru Raya Muncul Lagi

Demonstrasi menuntut pembukaan Jalan Jatibaru Raya kembali berlangsung di depan Balai Kota Jakarta, pada hari ini. Kali ini, aksi digelar kelompok bernama Komunitas Bangsa Bersatu (KBB).

Demonstrasi Menuntut Pembukaan Jalan Jatibaru Raya Muncul Lagi
Kebijakan penutupan jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang berlangsung pada Jumat (22/12/2017). tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Sejumlah orang kembali berdemonstrasi meminta pembukaan akses jalan Jatibaru Raya yang ditutup karena penataan jangka pendek kawasan Tanah Abang. Para demonstran itu mengenakan pakaian berwarna merah dan mayoritas merupakan perempuan.

Mereka menamakan diri sebagai Komunitas Bangsa Bersatu (KBB) dan mengaku beberapa kali telah menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta selama kepemimpinan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Ketua KBB Silvia D Soembarto menuding Anies-Sandi mengacaukan kebijakan-kebijakan pemerintahan sebelumnya yang telah terbukti baik.

"Tidak semua keluhan saya demo. Tapi keluhan yang berdampak ke masyarakat luas," kata Silvia di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (12/2/2018).

Silvia mengaku bukan warga Tanah Abang. Namun dia menganggap Tanah Abang adalah milik seluruh warga Jakarta dan dirinya berhak menyuarakan penolakan tersebut. "Saya heran, di bawah warga masih menolak (penutupan Jalan Jatibaru Raya), kenapa Anies-Sandi anggap ini (penolakan) sudah selesai" ujar Silvia.

Menurut Silvia, demonstrasi ini merupakan rangkaian protes yang digelar oleh komunitasnya sejak kebijakan penutupan Jalan Jatibaru Raya diberlakukan.

Misalnya, beberapa Minggu sebelumnya, bersama para sopir angkot trayek Tanah Abang, anggota KBB juga menggelar aksi di depan Balai Kota Jakarta. Silvia menilai tawaran Pemprov DKI menanggapi keluhan para sopir angkot, seperti mengikuti program OK-Otrip, tidak tepat.

"Coba bayangkan dengan ke OK-Otrip, para sopir angkot serasa jadi budak. Mereka yang trayeknya pendek cuma bisa 11 kilometer perhari dipaksa 190 kilometer perhari," ujarnya.

Hingga Selasa sore sekitar Pukul 15.00 WIB, orator masih berorasi dari atas mobil komando dan para peserta masih berdiri di depan Balai Kota Jakarta. Sementara Anies yang menghadiri acara di Bogor tak bisa menemui mereka dan Sandi masih mengikuti rapat bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di gedung Kementerian BUMN.

"Kami akan terus di sini, tapi tadi ada perwakilan (KBB) yang ke dalam meminta siapa saja menemui kami," kata Silvia.

Selama ini, demonstrasi mendesak pembukaan jalan Jatibaru Raya kerap disuarakan oleh para sopir angkot trayek Tanah Abang.

Belakangan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta kemudian bersedia membuka jalan Jatibaru Raya untuk dilalui angkot, tapi hanya selama Pukul 15.00-08.00 WIB. Ketentuan ini mulai diberlakukan sejak 3 Februari 2018 lalu.

Baca juga artikel terkait PENATAAN TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom