Menuju konten utama

Demokrat Yakin Bobby Nasution Kalahkan Ahok di Pilkada Sumut

Herman menuturkan, Bobby lebih memiliki modal sebagai Wali Kota Medan dibandingkan Ahok, yang  pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Demokrat Yakin Bobby Nasution Kalahkan Ahok di Pilkada Sumut
Wali Kota Medan Bobby Nasution (kanan) bersama istrinya Kahiyang Ayu (kiri) berada di bilik suara untuk mencoblos kertas suara pada Pemilu 2024 di TPS 34, Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/2/2024). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/aww.

tirto.id - Partai Demokrat optimistis Wali Kota Medan, Bobby Nasution, bisa mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada Sumatra Utara (Sumut) 2024. Ahok ditawari oleh Ketua DPD PDIP Sumatra Utara, Rapidin Simbolon, untuk berlaga di Pilkada Sumut.

"Kami optimistis Bobby nanti akan memenangkan pertarungan," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Herman menuturkan, Bobby lebih memiliki modal sebagai Wali Kota Medan dibandingkan Ahok, yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta. Cara memimpin menantu Presiden Joko Widodo itu selama menjabat wali kota disukai anak muda. Di sisi lain, Bobby merupakan putra daerah.

"Saya kira ini bisa dikembangkan, artinya kalau Medan adalah sebagai center of gravity-nya Sumatra Utara, bisa dikembangkan ke wilayah-wilayah lainnya," tutur Herman.

Sementara itu, Herman juga mengakui Gubernur petahana, Edy Rahmayadi mendaftar Pilkada Sumut di Demokrat. Dia menilai semua orang punya kans untuk diusung partai yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY itu. Namun, saat ini, Demokrat masih menjaring sosok yang akan diusung.

"Pak Edy Rahmayadi, kan, juga incumbent, artinya punya track record juga bagus juga lima tahun bisa memimpin. Ya nanti siapa yang ditetapkan oleh koalisi, sekali lagi oleh koalisi," kata Herman.

Herman mengakui Demokrat tidak bisa mengusung sendiri. Sebab, peluang mengusung sendiri hanya 70 persen. Oleh karena itu, Demokrat perlu berkoalisi dengan parpol lain.

"Kita sangat bergantung pada partai koalisi lain. Partai koalisi lain juga tergantung kepada kandidatnya. Siapa nanti kandidat yang kita setujui dan sepakati bersama," tutup Herman.

Diskusi bertema Ahok is Back

Mantan Komisaris Utama Pertamina yang juga kader PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi keterangan dalam diskusi bertajuk 'Ahok is Back' di Jakarta, Kamis (8/2/2024). ANTARA FOTO/Reno Esnir/nz

Setali tiga uang, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, mengaku partainya siap melawan Ahok di Pilgub Sumut. Saleh menilai Ahok hanya kuat di Jakarta saja.

"Masa kita takut dengan Ahok, kan, enggak, lah. Kalau di Jakarta mungkin Ahok kuat, kalau di Medan siapa tahu," kata Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2024).

PAN, kata dia, sudah memberikan dukungan kepada Bobby, yang notabene Wali Kota Medan. Dukungan itu diberikan secara lisan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke Medan.

"Kemudian ada Bobby Nasution, sudah menugaskan Bobby Nasution untuk melakukan komunikasi politik dengan partai-partai yang ada," kata Saleh.

Saleh mengatakan Zulhas menugaskan Bobby Nasution untuk meningkatkan elektabilitas dengan berkomunikasi ke partai-partai politik lain.

Ahok sebelumnya mengakui telah membuka komunikasi dengan Ketua DPD PDIP Sumatra Utara, Rapidin Simbolon, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Sumatra Utara 2024.

Dia mengaku telah berkomunikasi melalui sejumlah perantara untuk Pilkada 2024 tersebut dan meminta semua pihak untuk menunggu hasil putusan DPP PDIP lewat Rakernas.

"Saya sih bilang silakan tunggu Rakernas," kata Ahok di sela Rakernas PDIP di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (25/5/2024).

Ahok mengucapkan terima kasih atas kesempatan tersebut, namun dia meminta pendukungnya bersabar. Karena dia menyadari di PDIP setiap keputusan mutlak ada di Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin