tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menyatakan pemasangan banyak baliho bergambar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di sejumlah daerah saat menjelang pendaftaran capres-cawapres merupakan inisiatif para kader partainya.
“Memang kader yang pasang baliho AHY,” kata Putu kepada Tirto, pada Minggu (12/8/2018).
Putu mengklaim DPP Demokrat tidak pernah memerintahkan para kadernya untuk memasang baliho bergambar AHY. Menurut dia, banyak kader Demokrat berinisiatif memasang baliho-baliho itu karena antusias dengan hasil survei yang menilai AHY memiliki elekbilitas tinggi sebagai salah satu bakal kandidat di Pilpres 2019.
“Teman-teman kader seluruh Indonesia membuat inisiatif baliho AHY di seluruh Indonesia ada Aceh, Bali, Papua, Jawa Barat, DKI,” ujar Putu.
Mengenai biaya pemasangan baliho-baliho tersebut, menurut Putu, berasal dari swadaya para kader Demokrat.
“Kader ini bersemangat, ada yang sewa baliho, ada yang di daerah punya usaha baliho. Inilah swadaya partai untuk AHY,” katanya.
Lantas, mengapa baliho AHY hampir selalu berisi konten bertuliskan "S14P" yang sepintas dibaca “siap”? Putu beralasan kata "S14P" yang ada di baliho AHY merupakan konsep kampanye Partai Demokrat yang selaras dengan nomor urut mereka di pemilu legislatif yakni 14. Menurutnya, wajar jika kemudian konsep itu digunakan oleh kader Demokrat di daerah untuk kepentingan AHY.
“Kontennya bukan diatur,” kata Putu.
Kosultan riset dan analisa iklan luar ruang Medialinks mencatat dalam sebulan terakhir ada 63 titik iklan media luar ruang yang digunakan AHY untuk kampanye politik.
“Dari total yang terpantau, masing-masing tipe iklan itu, sebanyak 39 buah untuk Billboard/Neon, 10 buah untuk Baliho, 9 buah untuk Bando/JPO, 4 buah untuk MIDI, dan 1 buah untuk LED,” ujar Paul Lek, CEO Medialinks, melalui rilis yang diterima Tirto, pada Jumat (10/8/2018).
Dari 63 titik tersebut, Paul menaksir biaya yang dikeluarkan oleh AHY untuk kampanye politik sekitar Rp78,75 miliar per satu bulan. Hitungannya, harga kotor iklan media luar ruang paling murah Rp2,5 juta dan paling mahal Rp3 juta, tergantung kota dan lokasi berdasar tingkat keramaiannya.
“Rata-rata diskon sampai 50% misalnya, maka bisa dikatakan Rp1,25 miliar dikalikan 63 unit, total sekitar Rp78,750 miliar yang sudah dikeluarkan dalam sebulan. Meski sebagian besar iklan sudah dimulai sejak Ramadan atau 3 bulan lalu, namun masif setelah Lebaran,” jelasnya.
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Addi M Idhom