Menuju konten utama

Demokrat Munculkan JK-AHY, Wasekjen Golkar: Jangan Paksa JK Tampil

"Jangan memaksa Pak JK untuk tampil kembali sementara beliau sudah mau beristirahat," kata Wasekjen Golkar, Muhammad Sarmuji.

Demokrat Munculkan JK-AHY, Wasekjen Golkar: Jangan Paksa JK Tampil
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden di Jalan Veteran III, Jakarta, Senin, Selasa (15/5/2018). tirto.id/Lalu Rahadian.

tirto.id -

Wasekjen Golkar, Muhammad Sarmuji tidak sepakat dengan Demokrat yang memunculkan wacana Jusuf Kalla (JK)-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019.

"Jangan memaksa Pak JK untuk tampil kembali sementara beliau sudah mau beristirahat," kata Sarmuji saat dihubungi, Senin (2/7/2018).

Karena, kata Sarmuji, tenaga dan pikiran JK masih diperlukan dalam kepemimpinan periode ini untuk menyelesaikan program-program pemerintah. Lagi pula, menurutnya, kalau mengikuti pedoman Tut Wuri Handayani, maka sudah semestinya JK mendorong pemimpin yang lebih muda.

"Saya nggak tahu motifnya, tapi Demokrat selalu mencari cara agar popularitas AHY tidak redup," kata Sarmuji.

Meskipun begitu, Sarmuji tetap menghormati keputusan Demokrat tersebut sebagai hak politik. "Kami hormati karena semua Partai punya cara masing- masing dalam menghadapi Pilpres," kata Sarmuji.

Ketua Divisi Informasi dan Komunikasi DPP Demokrat, Imelda Sari menyatakan, munculnya wacana pasangan Jusuf Kalla (JK) dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan capres-cawapres merupakan berdasarkan hasil polling internal partai.

"Dalam perbincangan di dalam pengurus partai memang kami bikin polling secara internal. Yang hasilnya 90% menginginkan adanya Koalisi Alternatif. Salah satu nama yang kami anggap kapabel, baik secara elektabilitas dan pengalaman salah satunya kepemimpinan Pak JK yang pernah bersama sama Pak SBY juga Saat Ini menjadi Wapres Jokowi," kata Imelda saat dihubungi, Senin (2/7/2018).

Imelda mengunggah foto JK dan AHY dalam akun Instagram pribadinya, kemarin (1/7/2018). Dalam unggahan tersebut, ia menyebut JK-AHY sebagai pasangan capres-cawapres 2019.

Meski begitu, Imelda menyatakan, polling tersebut belum menjadi keputusan resmi partainya. Pasalnya, kata dia, keputusan dukungan di Pilpres 2019 akan ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat.

"Belum ada keputusan Majelis Tinggi Partai," kata Imelda.

Lebih lanjut, dalam hal ini, Imelda menekankan partainya memang sedang berusaha membangun poros alternatif di Pilpres 2019 sebagai jalan tengah di antara poros Jokowi dan Prabowo yang terbentuk pada Pilpres 2014.

"Rakyat butuh “hope” apalagi situasi ekonomi sulit Saat Ini dan kombinasi pasangan ini bisa saling melengkapi," kata Imelda.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri