tirto.id - Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) berdemonstrasi pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021. Mereka bergerak dari Kedutaan Besar Amerika, Balai Kota DKI Jakarta, hingga menuju sekitar Istana Negara.
Sekretaris Jenderal Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sunarno menyatakan ribuan demonstran turun pada hari ini. “Jumlah massa dari Gebrak yakni buruh, mahasiswa, pemuda, pelajar, tani, miskin kota, dan organisasi-organisasi lainnya, ada sekitar 1.500 orang,” kata dia ketika dihubungi Tirto, Kamis (28/10/2021).
Demonstrasi kali ini mengusung tema Rezim Jokowi-Amin Gagal Sejahterakan Rakyat, Bangun Persatuan, Rebut Kedaulatan Rakyat !!!’. Ada 13 tuntutan massa, yaitu:
- Cabut Omnibus Law dan seluruh PP turunannya (PP Nomor 34, Nomor 35, Nomor 36, dan Nomor 37);
- Tolak penghapusan upah sektoral, berlakukan kembali upah sektoral kaum buruh seperti semula dan berlakukan kenaikan UMK 2022 sebesar 15 persen;
- Setop PHK sepihak, setop union busting. Berikan jaminan kepastian kerja dan kebebasan berserikat;
- Setop kriminalisasi dan penangkapan aktivis, bebaskan seluruh aktivis gerakan rakyat yang ditangkap dan dikriminalisasi;
- Berikan persamaan hak dan perlindungan bagi Pekerja Rumah Tangga dan seluruh buruh migran; sahkan RUU PPRT dan RUU PKS draf masyarakat sipil.
- Jamin dan lindungi kaum buruh di sektor industri pariwisata, perhotelan, perkebunan, pertambangan, perikanan, kelautan, konstruksi, transportasi, driver online dan ojol;
- Usut tuntas kasus korupsi BPJS TK dan korupsi bansos pandemi COVID-19;
- Tolak pemberangusan pegawai KPK, pekerjakan kembali 58 pegawai KPK seperti semula tanpa syarat;
- Mendesak pemerintah menghentikan rencana liberalisasi agraria dan pembentukan Badan Bank Tanah, serta segera mengembalikan semangat reforma agraria berdasarkan cita-cita UUD 1945, TAP MPR XI/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Undang-Undang Pokok Agraria 1960;
- Laksanakanreforma agraria sejati sebagai jalan penyelesaian konflik agraria dan pemenuhan hak rakyat atas tanah;
- Hentikan kekerasan seksual di semua ruang sosial. Dan segera sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual demi terciptanya ruang aman bagi seluruh perempuan;
- Gratiskan biaya pendidikan semasa pandemi;
- Stop liberalisasi dan komersialisasi pendidikan. Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis bervisi kerakyatan.
Sunarno menambahkan, “Sehingga rakyat perlu membuat persatuan dan rebut kedaulatan yang sejati. Karena kedaulatan sejati ada di tangan perjuangan rakyat.”
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz