tirto.id - Demonstran gabungan dari Kasbi, Sindikasi, KNT, Kiara, dan beberapa organisasi buruh bersiap di depan hotel Sultan untuk longmarch menuju DPR RI, Senin (30/9/2019) sekira pukul 13.15. Mereka membuat barisan, lalu masing-masing perwakilan organisasi berorasi.
Tuntutan para demonstran sebagian besar masih sama dengan demo mahasiswa pekan lalu. Mereka tetap menolak disahkannya UU KPK yang baru, RUU KUHP, Pertanahan, Minerba, Sumber daya air, dan RUU Ketenagakerjaan.
Khusus yang terakhir, mereka merasa RUU tersebut lebih berpihak kepada pemilik modal. Beberapa hak buruh seperti pesangon dan cuti haid kabarnya akan dihapus.
Mereka juga menuntut pengesahan segera RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Lain itu mereka juga menuntut polisi menghentikan kriminalisasi dan kekerasan terhadap demonstran.
"Dari tuntutan kami, tidak ada yang ditunggangi. Kami berjuang agar rakyat tidak dieksploitasi," seru Nining Elitos, Ketua Umum Kasbi.
Beberapa RUU ini sudah dipastikan akan dilanjutkan pembahasannya oleh DPR periode berikutnya.
Selain berorasi, para demonstran juga menyerukan yel-yel:"reformasi dikorupsi." Ada pula yel-yel seperti "tenggelamkan DPR."
Muncul pula nyanyian-nyanyian yang menyerukan persatuan berbagai elemen masyarakat seperti "persatuan buruh, tani, mahasiswa, dan nelayan." Bagi mereka, jika masyarakat bersatu, maka itu akan lebih efektif melawan berbagai kebijakan yang merugikan masyarakat.
Di antara demonstran juga terlihat beberapa siswa berseragam putih-abu. Mereka membagikan air minum kepada para demonstran.
Di DPR nanti, mereka akan bergabung dengan demonstran lain, termasuk mahasiswa.
Editor: Rio Apinino