Menuju konten utama

Deklarasi Masyarakat Anti "Hoax" Akan Digelar di 6 Kota

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menggelar Deklarasi Masyarakat Anti-"Hoax" dan Fitnah di enam kota yakni Jakarta, Semarang Solo, Surabaya, Bandung dan Wonosobo, tetapi acaranya dipusatkan di kawasan "Car Free Day" di Jakarta pada Minggu (8/1/2017) nanti.

Deklarasi Masyarakat Anti
Ilustrasi penyebar informasi hoax. ISTOCK

tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menggelar Deklarasi Masyarakat Anti-"Hoax" dan Fitnah di enam kota yakni Jakarta, Semarang Solo, Surabaya, Bandung dan Wonosobo, tetapi acaranya dipusatkan di kawasan "Car Free Day" di Jakarta pada Minggu (8/1/2017) nanti.

"Hari Minggu nanti kita akan deklarasikan itu dengan harapan masyarakat bisa lebih selektif dan lebih cerdas dalam memilih konten, mana yang 'hoax' dan mana tidak," kata Menteri Kominfo Rudiantara.

Selain itu, konten-konten yang disajikan juga lebih sehat (positif) serta tidak berbau fitnah, ujar Menteri Kominfo Rudiantara di sela kunjunganya di Arboretum Sumber Brantas di Batu, Jatim, Jumat (6/1/2017), seperti diberitakan Antara.

"Gagasan deklarasi ini justru dari komunitas masyarakat, bukan dari kami (Kominfo)," ujarnya, menegaskan.

Gagasan Deklarasi Masyarakat Anti-Hoax dan Fitnah tersebut, muncul dari warga Yogyakarta, yakni Zenk Septiadi. Jika gagasan itu muncul dari daerah, akan merepresentasikan keinginan masyarakat secara luas.

"Oleh karenanya, kami bersama masyarakat akan terus mendorong berbagai komunitas untuk mengembangkan deklarasi ini," ujarnya, menjelaskan.

Selain deklarasi, lanjutnya, Kemenkominfo juga telah bekerja sama dengan berbagai media, terutama media-media yang baru muncul.

"Sebenarnya teknologi itu netral, namun fungsinya tergantung si pemakai (pengguna), bisa untuk tujuan positif dan membangun, bahkan bisa melukai orang banyak," paparnya.

Untuk mendorong teknologi ini menjadi positif, kata Rudi, pihaknya mulai beralih dan mengarahkannya dari hilir ke hulu, artinya dari hilir seperti mengobati orang sakit agar sehat dan dari hulu bisa membuat orang menjadi sehat dengan menempuh berbagai upaya.

Oleh karena itu, katanya, pada 2017 program-program Kemenkominfo banyak diwarnai aspek-aspek literasi. Sebab, konten-konten bermasalah itu muncul dari komunitas dan masyarakat sendiri.

Menurut dia, di lingkungan masyarakat pun juga bisa dinilai, mana orang-orang yang sengaja melemparkan isu-isu tidak benar dan ada kelompok masyarakat yang suka dengan konten-konten yang sehat dan membuat maju.

"Yang pasti kita akan terus mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi ini secara positif dan membangun, jangan kotori dengan konten-konten yang tidak sehat, hoax atau fitnah," tegasnya.

Baca juga artikel terkait MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hard news
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri